TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WALHI Kaji Keterlibatan Perusahaan Tambang di Pilkada Makassar

Masyarakat diimbau memilih pemimpin pro lingkungan

Petugas kepolisian berjaga di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/9/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan tengah mengaji dugaan keterlibatan perusahaan pertambangan pada Pilkada Makassar 2020. Menurut analisis sementara, WALHI menemukan adanya keterlibatan langsung maupun tidak langsung pengusaha tambang pada calon wali kota dan calon wakil wali kota.

"Untuk lebih jelasnya, kami akan sampaikan ke publik bila kajian kami telah selesai," kata Staf Departemen Advokasi WALHI Sulsel Muhaimin Arsenio, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga: Sempat Diperpanjang, Pendaftar KPPS Pilkada Makassar Penuhi Kuota

1. Pengusaha yang terlibat selama ini ditentang masyarakat

Direktur Eksekutif Walhi Sulsel Muhammad Al Amin menunjukkan peta penggunaan lahan di Kota Makassar. IDN Times/Aan Pranata

Muhaimin mengatakan, para pengusaha tambang dibalik layar Pilkada Makassar adalah mereka yang selama ini berkonflik dengan masyarakat. Kondisi ini disebut berbahaya, baik bagi masyarakat umum maupun lingkungan hidup. Muhaimin menyebut perusahaan-perusahaan tambang itu semuanya beroperasi di Sulsel dan berhubungan erat dengan proyek infrastruktur.

"Karena jenis komoditas usaha perusahaan tambang tersebut ialah mineral non logam yang merupakan material utama proyek infrastruktur. Sehingga menurut kami, pengusaha tambang tersebut sangat berkepentingan untuk memenangkan calon wali kota usungannya agar dapat menguasai proyek infrastruktur di Kota Makassar," tutur Muhaimin.

2. Tendensi besar perusahaan untuk pasangan usungannya di Pilkada Makassar

Pengundian nomor urut Paslon Wali Kota Makassar di Hotel Harper Makassar, Kamis (24/9/2020). IDN Times/Istimewa

Organisasi lingkungan hidup ini menyebut perusahaan-perusahaan tambang yang berupaya memenangkan calon wali kotanya punya kepentingan ekonomi jangka panjang. Terkhusus untuk lima tahun ke depan saat memimpin Kota Makassar.

Muhaimin menduga, ada tendensi besar yang dipegang perusahaan penambang untuk memenangkan pasangan usungannya. Salah satunya, untuk menguasai pasar dan proyek infrastruktur di Kota Makassar.

"Saya tidak percaya kalau mereka mengusung kandidat untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat di Kota Makassar," ucap pria yang akrab disapa Brutus.

Baca Juga: KPU Makassar Tetapkan DPT Pilkada 901.087 Orang

Berita Terkini Lainnya