TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tilang Elektronik di Makassar Terkendala Kualitas Kamera

Kamera pengawas tidak sempurna memantau pelanggaran

ilustrasi lalu-lintas yang padat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Makassar, IDN Times - Petugas Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan belum bisa menjalankan tilang elektronik secara optimal di Makassar. Sebab sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) belum sepenuhnya didukung kamera yang ideal.

Karena kendala kejernihan tangkapan kamera, polisi pun tidak bisa menindaki setiap pelanggar lalu lintas yang terpantau di jalan raya.

"Ada yang tangkapan kameranya belum sempurna. Jadi itu yang tidak sempurna kita tidak validasi," ungkap Kepala Subdit Penegakan Hukum Dirlantas Polda Sulsel AKPB Andiko saat dihubungi IDN Times, Jumat (26/3/2021). 

Baca Juga: 5 Tahap Proses Tilang Elektronik, Berlaku Serentak di 12 Polda  

1. Karena kamera terbatas, tidak semua pelanggar ditindaki

Kemacetan di Jalan Pettarani Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Andiko mengatakan, setiap hari ada sekitar dua ribu pelanggar lalu lintas yang terpantau di Makassar. Pelanggaran terpantau lewat kamera pengawas yang tersebar di 16 titik dalam kota.

Karena kamera pengawas kurang jernih, petugas tidak memproses tilang semua pelanggar. Polisi berfokus menyeleksi pelanggar yang betul-betul tertangkap kamera. Petugas pun dituntut lebih jeli mengidentifikasi kendaraan dan jenis pelanggarannya.

"Ini kan berkaitan dengan bukti pelanggaran. Jadi kalau tangkapan kameranya tidak sempurna, terus kita validasi, nanti akan dikomplain sama masyarakat," ujar Andiko. 

2. Pelanggaran didominasi penggunaan sabuk pengaman

Ilustrasi lalu lintas. IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Tilang elektronik ETLE mulai berlaku di Makassar sejak Selasa, 23 Maret 2021. Sejauh ini, Dirlantas Polda Sulsel mencatat bahwa pelanggar didominasi pengendara mobil yang tidak mengenakan sabuk pengaman.

"Pelanggaran paling banyak itu (soal) safetybelt. Kemudian yang berikutnya penggunaan handphone," ucapnya. 

Sejau ini polisi belum secara spesifik menemukan pelanggaran berupa penggunaan pelat palsu. Menurut Andika, identifikasi pelat kendaraan palsu tidak begitu rumit.

"Kalau dicatat, kemudian dimasukkan pelat yang digunakan dalam aplikasi ETLE itu, maka dia tidak akan keluar datanya," kata dia. 

Baca Juga: Dapat Surat Tilang Elektronik Padahal Mobil Sudah Dijual? Cek di Sini

Berita Terkini Lainnya