Sosiolog Unhas: Tarung Bebas di Makassar Mungkin Punya Motif Ekonomi
Penyelenggara melangsungkan pertarungan dengan terorganisir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sosiolog Universitas Hasanuddin Ramli AT berkomentar menyikapi fenomena tarung bebas jalanan yang ramai dibincangkan di Kota Makassar.
Setelah video pertarungan viral di media sosial, polisi menetapkan dua tersangka pelaku ajang adu fisik itu. Menurut Ramli, tarung bebas yang melibatkan kelompok anak-anak muda, mesti dilihat dari sudut pandang berbeda, di luar tindakan mengganggu ketertiban umum.
"Seperti ada motif ekonomi di belakangannya," kata Ramli saat berbincang dengan IDN Times melalui telepon, Sabtu (7/8/2021).
Baca Juga: Ketua DPD: Anak Muda Tarung Bebas di Makassar Butuh Ruang Kreativitas
1. Hadiah diduga sebagai motif utama
Ramli menyinggung dugaan motif ekonomi di balik pertarungan bebas. Sebab ada iming-iming dalam bentuk hadiah uang tunai kepada pemenang. Kondisi itu biasanya akan menjadi pemicu anak-anak muda, yang masuk dalam kategori keluarga kelas ekonomi menengah ke bawah, untuk terlibat.
Apalagi menurut Ramli, bila jumlah imbalan yang diberikan kepada pemenang cukup menggiurkan. Polisi sebelumnya menyebut pemenang pertarungan mendapat hadiah hingga Rp1,5 juta. Uang didapat dari hasil penjualan tiket penonton.
"Jadi ini semacam permainan saja. Mereka yang ikut bertarung (diduga) punya motif mendapatkan hadiah. Dilihat dari jumlah hadiahnya bagi kelompok-kelompok masyarakat menengah ke bawah, itu barangkali menarik perhatian," ucap Dosen Departemen Sosiologi Unhas ini.
Baca Juga: Muncul Akun Baru, Tarung Jalanan di Makassar Berlanjut?