TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah di Makassar Terkurung, Pemilik 2 Tahun Panjat Tembok

Satu-satunya akses keluar-masuk rumah adalah memanjat pagar

Kondisi rumah warga di Makassat terkurung tembok. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Dua rumah yang dihuni tiga keluarga di Jalan Toddopuli Timur, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, terisolir. Pemiliknya tidak punya akses jalan keluar-masuk saat hendak beraktivitas.

Rumah mereka terkurung tembok sebuah perumahan serta stasiun pengisian bahan bakar (SPBU). Untuk keluar-masuk, pemilik rumah itu harus memanjat pagar tembok.

"Iye dua tahun mi ini begini," kata keluaga pemilik rumah, Rasman Maghrib kepada jurnalis, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Makassar Diciduk Edarkan Sabu

1. Rumah dikelilingi tembok sejak tahun 2020

Ilustrasi parkir kendaraan di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Rasman mengatakan, tembok tanpa pintu mengelilingi rumahnya berdiri sejak tahun 2020 lalu. Sedangkan keluarganya serta satu tetangga lain sudah tinggal di lokasi itu sejak lama.

Karena keterbatasan akses jalan keluar, mereka pun berinisiatif membuat tangga kayu setinggi dua meter. Tangga itu ditempelkan di tembok pembatas salah satu kampus swasta. Tembok kampus itu jadi akses satu-satunya untuk keluar-masuk rumah.

Menurut Rasman, tangga itu memudahkan mereka dalam beraktivitas. Kendaraan pemilik rumah bahkan mesti disimpan dan dititipkan di halaman kampus.

"Motor disimpan di sana karena tiap hari harus lewat sini," ungkap ayah tiga anak ini.

2. Akses jalan sudah dibeli pengusaha

Kondisi rumah warga di Makassat terkurung tembok, harus panjat tangga untuk beraktivitas / Istimewa

Rasman menerangkan, dulunya pernah ada akses jalan lain yang digunakan. Namun, lahan di jalan itu ditutup seng pembatas karena sudah dibeli oleh salah satu pengusaha kuliner.

Saat itu, warga berupaya bernegosiasi dengan pemilik lahan agar jalan itu tetap dibuka. Namun negosiasi tak membuahkan hasil.

"Kalau anda mau lewat, ya sewa, silakan sewa. Saya membujuk, bilang amal jariah juga ini pak. Dia bilang jangan mi cerita amal, karena saya sudah bangun masjid. Sakit hatiku waktu itu," ucap Rasman menirukan percakapannya dengan pemilik lahan.

Berdirinya tembok yang membatasi pemilik rumah di lokasi bahkan sempat celakai warga. Hal itu diungkapkan Yusri, tetangga Rasman. Yusri mengaku anak perempuannya pernah terjatuh.

"Pulang dari sekolahnya, waktu itu kan hujan, jadi terpeleset (di tembok)," ucapnya.

Sedangkan sebagian penghuni rumah memilih mengungsi. Itu diungkapkan Sugeng, ipar dari Yusri. "Susah angkat barang karena saya usaha ikan lele. Makanya saya mengungsi, karena harus manjat tembok, kasihan kita," ujar Sugeng.

Baca Juga: 4 Pengungsi Asing di Makassar Dipindahkan ke Jakarta dan Lhokseumawe

Berita Terkini Lainnya