TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rudenim Selidiki Pengungsi Rohingya Tewas Tergantung di Makassar

Imigran diduga depresi hingga akhirnya bunuh diri

ilustrasi bunuh diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar masih menyelidiki kasus imigran asal Myanmar, MN (35), yang ditemukan tewas tergantung di rumah penampungan, Selasa 2 Februari 2021.

Kepala Seksi Registrasi dan Pelaporan Rudenim Makassar Rita Mursalin mengatakan, pihaknya belum bisa mengetahui apakah MN mengalami depresi hingga gantung diri, seperti dugaan polisi. Rudenim masih berupaya mengungkap soal itu, bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Imigran (IOM) dan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR). 

"Kalau IOM dan UNHCR memiliki tim psikososial, dan mereka juga biasanya intens memberikan konsultasi ke imigran," kata Rita kepada IDN Times melalui telepon, Jumat (5/2/2021). 

Baca Juga: Imigran Myanmar Ditemukan Tewas Tergantung dalam Kamar di Makassar

1. Rudenim klaim pengungsi selalu diawasi ketat

Ilustrasi. Proses penjemputan WNA asal Tiongkok dari Rudeni Makassar. IDN Times/Rudenim Makassar

Imigran MN ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya, di lokasi penampungan imigran di Pondok Anugrah, Jalan Daeng Tata, Kecamatan Tamalate, Makassar, Selasa. Dia ditemukan pertama kali oleh rekan sesama pengungsi di lokasi. 

Rita menyatakan aktivitas seluruh pengungsi di lokasi penampungan sebenarnya diawasi cukup ketat. Imigran yang hendak keluar masuk lingkungan pengungsian diwajibkan setiap saat melapor. Pengawasan bertujuan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan diperbuat para pengungsi. 

"Kalau dari Rudenim sendiri, untuk pengawasan kami rutin lakukan apalagi memang di setiap Community House (penampungan) ada penanggung jawab pengawasnya," ungkap Rita. 

2. WN Myanmar masuk ke Makassar sejak 2014

Ilustrasi. Koordinasi sosialisasi penyalahgunaan dan peredaran narkoba antara Rudenim Makassar dan BNNP Sulsel. IDN Times/Rudenim Makassar

Berdasarkan catatan Rudenim Makassar, imigran MN sudah lama masuk ke Makassar. Dia adalah pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia, bersama rombongan pengungsi lainnya.

"Kalau untuk yang bersangkutan sendiri, sejak 2014 masuk ke Makassar," ucap Rita.

Hingga Februari 2021, imigran yang masuk dalam pengawasan Rudenim Makassar berjumlah 1.686 orang. Mereka semua tersebar di belasan lokasi pengungsian di Kota Makassar. Imigran paling mendominasi berasal dari Afghanistan, yakni 1.122 orang. Selebihnya berasal dari 12 negara lain.

Baca Juga: Banyak Imigran Ilegal, Bagaimana Pemerintah RI Harus Bersikap?

Berita Terkini Lainnya