TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Makassar Periksa Intensif Pengelola Arisan dan Investasi Bodong

Penipuan berkedok arisan online dan investasi di Makassar

Kantor Polrestabes Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Polrestabes Makassar telah menerima pelimpahan laporan terkait kasus dugaan penipuan berkedok arisan online dan investasi bodong. Tiga terduga pelaku pengelola arisan telah ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut. Ketiganya adalah pengelola arisan berinisial LSD (22), AR (22) dan rekannya, M.

"Mereka masih diambil keterangannya, untuk saksi ada beberapa orang untuk sampel saja dulu dari puluhan yang melaporkan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Faturakhman saat ditemui di kantornya, Kamis (16/9/2021).

1. Anggota arisan belum bisa mendapatkan kembali uangnya

Seratusan emak-emak datang melapor ke Polsek Rappocini, Makassar/Istimewa

Jamal bilang, jumlah korban yang didominasi perempuan mencapai seratusan orang. Namun, pihaknya hanya memproses puluhan laporan untuk sementara ini. Laporan sebelumnya diterima pihak Polsek Rappocini, kemudian dilimpahkan dan diambil alih Satreskrim Polrestabes Makassar.

Mereka yang menjadi korban adalah para member atau peserta dalam sistem arisan dan investasi bodong ini. "Jadi untuk arisan ini sudah berjalan beberapa bulan melalui online. Nah, ketika para korban atau masyarakat dirugikan ini merasa tidak ada pembayaran makanya mengadu, melaporkan pengelola," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Terduga Penipu Berkedok Arisan Online di Makassar

2. Peserta arisan menyetor uang dengan jumlah variatif

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, arisan ini berjalan sejak awal 2021. Pengelola sekaligus terlapor mempromosikan arisan dan investasi ini lewat media sosial. Salah satunya lewat akun Instagram dengan nama akun Arisan Amanah.

Warga yang tergoda arisan, diminta untuk menyetorkan sejumlah uang agar bisa dimasukkan sebagai anggota. "Jadi untuk setoran ataupun uang arisan itu bervariasi dari masing-masing peserta. Sehingga kerugian yang kami taksir (sementara) Rp94 juta," ucap Jamal.

Jamal menambahkan, pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut bagaimana cara para pelaku merekrut peserta, mengingat korban cukup banyak. Petugas juga menerima informasi bahwa ada korban yang berasal dari luar Kota Makassar. "Namun saat ini yang terkonfirmasi itu yang ada hanya di Makassar saja dulu," imbuhnya.

Baca Juga: Seratusan Orang di Makassar Tertipu Arisan Online dan Invetasi Bodong

Berita Terkini Lainnya