LBH Makassar Desak Polisi Usut Ormas yang Aniaya Mahasiswa Papua
Aksi mahasiswa Papua direpresi ormas reaksioner
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia - Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI-LBH) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendesak aparat kepolisian menangkap pelaku penganiayaan terhadap sejumlah mahasiswa Papua yang menggelar unjuk rasa.
Pengacara LBH Makassar, Andi Haerul Karim, kepada IDN Times, Jumat, 29 Oktober 2021, mengatakan pihaknya telah menerima aduan dari kelompok mahasiswa Papua yang menjadi korban kekerasan oleh sekelompok orang yang mengaku dari salah satu organisasi masyarakat.
Peristiwa penganiayaan terhadap mahasiswa Papua, kata Haerul, terjadi pada Selasa, 26 Oktober 2021, sekitar pukul 14.30 WITA di Jalan AP Pettarani Makassar, tepat di bawah Flyover. Saat itu, massa aksi yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa Papua hendak menuju ke titik aksi di depan kantor DPRD Sulsel.
"Setelah tiba, masa aksi membentangkan spanduk dan mulai menertibkan masa aksi dengan menggunakan tali komando. Pada saat tiba di titik aksi, Ormas juga sudah ada di titik aksi," kata Haerul.
1. Anggota ormas pelaku kekerasan memaksa mahasiswa Papua berhenti unjuk rasa
Di lokasi kejadian, kata Haerul, sejumlah anggota ormas sekonyong-konyong menganiaya pengunjuk rasa. Salah satu korban kekerasan adalah koordinator lapangan para mahasiswa Papua. "Dicekik leher dan dipukul di bibir atas hingga pecah. Setelah itu ormas menarik spanduk lalu mengelilingi massa aksi dan menarik pataka-pataka," jelas Haerul.
Sembari menganiaya, ormas itu juga memaksa agar para mahasiswa Papua membubarkan diri. Namun, masa aksi saat itu masih bertahan. Mirisnya, peristiwa penganiayaan disaksikan dua orang polisi yang saat itu harusnya bertugas mengamankan demonstrasi sebagai bentuk kebebasan berpendapat di muka umum.
"Saat terjadi aksi dorong-dorongan salah satu ormas menendang salah satu massa aksi perempuan hingga terjatuh, hingga memicu kemarahan dari massa aksi dan berusaha untuk saling melindungi," ujar Haerul.
Baca Juga: Mahasiswa Demo soal Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas Kelas 1 Makassar
Baca Juga: Oknum Ormas Diduga Bubarkan Paksa Demo Buruh dan Mahasiswa di Makassar