TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lagi, Penculikan 13 Hari Siswi SMP di Makassar Ternyata Rekayasa

Takut pulang ke rumah setelah pergi bersama pacarnya

SF korban penculikan dan penyekapan di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Kisah penculikan dan penyekapan SF (15), siswi SMP di Makassar selama 13 hari oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTK) akhirnya terbongkar. Setelah melakukan penyelidikan dan pendalaman, tim Jatanras Satreskrim Poltestabes Makassar akhirnya mengungkap, bahwa kasus tersebut ternyata hanya sebuah rekayasa.

SF sebelumnya mengaku penculik adalah dua orang perempuan berpenutup wajah. Selama diculik dan disekap, dia mengaku disiksa hingga hanya diberi makan sekali. "Iya (rekayasa). Takut dimarahi sama orangtuanya, karena pergi bersama pacarnya selama 12 hari," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi sejumlah jurnalis, Kamis (30/1).

1. Terbongkar setelah polisi tidak menemukan sama sekali tanda-tanda kekerasan

SF korban penculikan dan penyekapan di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

SF sebelumnya mengaku diculik oleh dua orang perempuan berpenutup wajah di dekat rumahnya di Jalan Cilallang, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Kamis (16/1) sekitar pukul 17.00 Wita.

Saat itu, dia hendak pulang ke rumahnya setelah menghadiri agenda pertemuan dengan beberapa rekannya di salah satu objek wisata pantai di Makassar. Tiba-tiba salah satu dari dua pelaku disebutkan mencegatnya.

Setelah pundaknya ditepuk dia langsung tidak sadarkan diri. Beberapa jam setelahnya dia mengaku telah berada di sebuah ruangan dengan tangan dan kaki terikat serta matanya ditutup. Sepanjang penyekapan selama 13 hari itu, dia mengaku disiksa.

Dia juga bilang dipaksa meminum-minuman keras oleh pelaku. Jika menolak, kepalanya dibenturkan ke tembok. Namun, setelah melakukan pemeriksaan fisik terhadap SF, kata Indratmoko, pihaknya sama sekali tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Baik di kepala, hingga di bagian tubuh lainnya. Kejanggalan keterangan SF itulah yang membuat petugas mengungkap upaya rekayasa penculikan dan penyekapan tersebut. SF, jelas Indratmoko, takut pulang setelah meninggalkan rumah nyaris dua pekan lamanya.

Untuk mengantisipasi kemurkaan orangtuanya, dia akhirnya merekayasa seolah-olah menjadi korban penculikan dan penyekapan dua pelaku perempuan berpenutup wajah. "Iya prank lagi," ucap Indratmoko.

Baca Juga: Rindu Perhatian Orangtua, Remaja di Makassar Nekat Pura-pura Diculik

2. Pacar SF diduga menjadi dalang di balik rekayasa kasus penculikan dan penyekapan

SF korban penculikan dan penyekapan di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Selasa (28/1) petang lalu, SF mengaku baru sadar ketika dia berjalan seorang diri di Jalan Pampang Raya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. SF ditemukan oleh kerabat kakaknya, yang saat itu kebetulan sedang melintas dengan motor di jalan tersebut.

Karena informasi hilangnya SF telah diketahui keluarga, tentangga hingga aparatur penegak hukum setempat, Babinsa dan Babinkamtibmas Rappocini, kerabat sang kakak kemudian langsung mengantarnya pulang kembali ke rumahnya.

Dalam proses penyelidikan, polisi akhirnya mendapati bahwa SF ternyata tinggal di rumah pacarnya di kawasan Jalan Pampang Raya. Sang pacar yang tidak disebutkan identitasnya oleh Indratmoko, diduga menjadi dalang di balik rekayasa penculikan dan penyekapan tersebut.

"Yang menyuruh berbohong itu diduga pacarnya. Sementara kita periksa. Dua-duanya ditahan," tegas Indratmoko.

Baca Juga: Siswi SMP di Makassar Mengaku Diculik, Disekap, Disiksa Selama 13 Hari

Berita Terkini Lainnya