Kisah Dokter di Makassar Seorang Diri Menangani 190 Pasien Corona
Dia berharap tugasnya tidak diperpanjang lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dokter Sugih menceritakan pengalaman sepanjang menjalankan tugas dan tanggung jawab menangani pasien COVID-19 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dokter asal Kabupaten Maros ini dengan teguh merawat ratusan pasien yang dikarantina di hotel Harper Makassar.
Hotel Harper merupakan satu dari sekian hotel yang disediakan Pemerintah Provinsi sebagai bagian dari rangkaian program Duta COVID-19 Sulsel. "Saya hanya sendirian dokter di sini dengan tiga orang perawat tangani 190 pasien," kata Sugih, kepada sejumlah jurnalis saat dikonfirmasi, Kamis (2/7/2020).
1. Merasa terpanggil untuk tugas kemanusiaan merawat langsung pasien COVID-19
Sebelum ditugaskan di lokasi hotel karantina COVID-19, dr Sugih awalnya bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Maros. Ia pun merasa terpanggil merawat langsung pasien COVID-19 demi tanggung jawab kemanusiaan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan Maros, kemudian memberikan tugas untuk Sugih sebagai penanggung jawab lokasi karantina di Hotel Harper. Surat tugas dikeluarkan pada 25 Mei 2020 lalu.
Sejak saat itu pula, ia harus meninggalkan keluarganya di Maros demi tugas kemanusiaan dan semangat profesionalisme sebagai seorang dokter. "Sebagai dokter awalnya saya memang terpanggil. Saya mengajukan diri untuk ditugaskan di sana (Hotel Harper). Meskipun saya tahu penuh risiko," ungkapnya.
Di lokasi karantina, ia bersama tiga perawat menyusun agenda untuk melakukan pekerjaan merawat pasien dengan seefektif mungkin. Mengingat, jumlah tenaga kesehatan dengan pasien sangat tidak sebanding. "Kita shif-shiftan. Digilir tapi tetap saling backup," ucapnya.
Baca Juga: Hotel Isolasi Pasien Corona di Makassar Minta Tamu Umum Tak Khawatir
Baca Juga: Polda Sulsel Segera Periksa Legislator Penjamin Jenazah COVID-19