TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jembatan Ambles di Barru Diduga Retak dan Karatan

Pemerintah diminta mengecek kelaikan jembatan lain di Sulsel

Satu unit truk pengangkut pupuk terjun ke sungai di Barru Sulawesi Selatan, Kamis (13/2) malam. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Jembatan Sungai Bojo di jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, ambles, pada Kamis (13/2) malam lalu. Kejadian yang mengakibatkan satu unit truk terjerembab ke sungai itu diduga karena besi pada rangka jembatan retak dan karatan.

Dugaan itu dilontarkan anggota DPRD Sulsel Ismail Bachtiar, usai mengunjungi lokasi kejadian, pada Jumat (14/2).

"Dari informasi awal yang kami dapatkan dari teman PT Wijaya Karya di lokasi menyebut bahwa besi rangka baja yang ambruk sudah lama mengalami retak dan pengaratan," kata Ismail yang dikutip dari ANTARA, Sabtu (15/2).

Baca Juga: Jembatan Amblas di Barru, Mobil Truk Pengangkut Pupuk Terjun ke Sungai

1. Instansi terkait diminta mengecek kelaikan semua jembatan di Sulsel

IDN Times / Istimewa

Ismail meminta lembaga terkait segera memperbaiki jembatan yang ambles, termasuk mengecek seluruh rangkaian baja jembatan. Dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Dinas Bina Marga Sulsel. Pengecekan untuk mencegah kejadian susulan.

Ismail juga berharap instansi terkait sesegera mungkin mengecek kelaikan jembatan lain se-Sulsel.

“Apalagi yang sudah berumur puluhan tahun. Jangan sampai kejadian serupa terjadi kembali hingga mengakibatkan korban lain," ujarnya.

2. Dinas Perhubungan mesti mengawasi mobil angkutan yang kelebihan muatan

Mobil pengangkut pupuk jatuh ke sungai di Jembatan Bojo I Barru. IDN Times / Istimewa

Di lokasi jembatan ambles, Ismail turut menyaksikan truk angkutan yang terperosok ke dasar sungai. Dari tinjauan awal, truk itu diduga kelebihan muatan.

Ismail berharap pemerintah melalui Dinas Perhubungan betul-betul memastikan kondisi mobil angkutan barang agar tidak melebihi kapasitas. Sebab tonase atau beban angkutan berlebihan bisa merusak jalanan yang menggunakan anggaran negara.

"Saya yang awam saja melihat mobil tersebut sepertinya kelebihan muatan, ini persepsi saja, tapi faktanya memang sering kami jumpai mobil truk melebihi kapasitas dan terkesan dibiarkan," ungkap dia.

Baca Juga: Pelantikan Dua legislator Genapkan 85 Anggota DPRD Sulsel  

Berita Terkini Lainnya