TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jemaah An Nadzir Gowa Rayakan Idul Fitri Minggu 1 Mei 2022

Jemaaj An Nadzir juga memulai puasa Ramadan lebih dulu

Ilustrasi. Jemaah An-Nadzir melaksanakan Salat Id di halaman masjid perkampungan mereka, Gowa, Sulsel, Rabu (12/5/2021). IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Jemaah An Nadzir di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, akan merayakan lebaran Idul Fitri tahun ini lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pemerintah.

"Insyaallah keputusan untuk lebarannya, kita sudah tetapkan hari Ahad, 1 Mei 2022," kata Pimpinan Jemaah An Nadzir, ustaz Samiruddin Pademmui saat dihubungi IDN Times, Jumat (29/4/2022).

Pemerintah baru akan menggelar sidang isbat dan pemantauan hilal bulan Syawal pada 1 Mei 2022. Namun dari perhitungan astronomis atau hisab, kemungkinan besar hari raya Idul Fitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Sebelumnya, jemaah An Nadzir juga memulai  puasa Ramadan 1443 Hijriah tahun ini dua hari lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: [FOTO] Jemaah An Nadzir Gowa Rayakan Idul Adha Lebih Awal

1. Penetapan hari raya Idul Fitri disepakati dalam musyawarah

Musyawarah jemaah An Nadzir di Gowa. IDN Times/Istimewa

Samiruddin menjelaskan, penetapan hari raya Idul Fitri telah disepakati dalam musyawarah internal setelah salat Jumat, siang tadi. "Penentuan itu kita putuskan dan sepakati bersama," ujar Samiruddin.

Samiruddin bilang, penetapan masuknya 1 Syawal 1433 Hijriah ditentukan setelah pihaknya memantau posisi bulan, yang jadi indikator penentuan bulan baru. Pemantuan bulan digelar sejak pertengahan Ramadan.

"Purnama, ke 14, 15, 16, sampai dengan tadi itu ke 28 masih terbit di Timur," ucap Samiruddin.

2. Metodologi pemantauan dengan tanda alam

Musyawarah jemaah An Nadzir di Gowa. IDN Times/Istimewa

Purnama di Timur, menurut Samiruddin, menjadi penanda bulan tua yang artinya kini sudah di penghujung Ramadan. Makanya jemaah An Nazir berpuasa sampai besok, yang diyakini sebagai tanggal 29 Ramadan 1443 Hijriah.

"Jadi kita masih terus berpuasa sampai ke 29. Besok sudah menandakan pergantian bulan," kata Samiruddin.

Dia melanjutkan, pemantauan bulan adalah salah satu metodologi yang digunakan dalam penentuan bulan baru, dalam hal ini Syawal. Metode lainnya adalah pasang surut air laut.

Baca Juga: Pelataran Lego-lego CPI Makassar Dipakai Salat Idul Fitri 1443 H

Berita Terkini Lainnya