TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jalani Pemulihan Trauma, Dua Bocah SD Korban Penculikan Diliburkan 

Dua bocah diculik dan ditukar dua karung beras di Makassar

Ilustrasi Kekerasan Anak (npr.org/Hanna Barczyk)

Makassar, IDN Times - Pihak sekolah SD Cendrawasih 1 memberikan keringanan jadwal belajar bagi dua orang muridnya yang menjadi korban penculikan. RD dan AP sebelumnya diculik oleh seseorang yang tak dikenal (OTK) di Makassar saat hendak pulang ke rumahnya, Kamis (21/11) sekitar pukul 14.40 WITA.

Kedua bocah yang masih berusia sembilan tahun itu diliburkan dari seluruh aktivitas belajar dan ekstrakulikuler sekolah. "Diliburkan untuk pemulihan kondisi trauma," kata Kepala Sekolah SD Cendrawasih 1 Makassar, Muhammad Bahri, Sabtu (23/11).

1. Pihak sekolah memperketat kondisi pengamanan di lingkungan sekolah

(Ilustrasi) Anak-anak SD Filial 004 di pedalaman Samarinda saat bermain di halaman sekolah. Gambar diambil pada Selasa 12 November 2019. (IDN Times/Yuda Almerio)

Oleh pihak sekolah, selain didampingi dalam proses penanganan hukum, kedua korban juga telah diliburkan sehari setelah kejadian penculikan berlangsung. Proses pemulihan trauma dengan mengembalikan keduanya kepada orang tua didampingi psikiater dianggap penting agar kondisi kedua anak ini bisa kembali normal.

Menurut Bahri, dengan pemulihan kondisi, kedua siswanya diyakini dapat kembali mengikuti proses belajar mengajar seperti sebelumnya. Begitu pun dengan sikap hingga bayang-bayang ketakutan untuk kembali belajar di sekolah bisa dihilangkan secara bertahap dengan pemulihan kondisi trauma.

Di sisi lain, pihak sekolah juga akan memperketat pengamanan di area atau lingkungan sekolah. Langkah ini dianggap bisa menjadi salah satu bentuk pencegahan agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi dan menimpa murid-murid lainnya.

"Kita juga langsung melakukan evaluasi keamanan. Begitu juga dengan guru (wali kelas) agar bisa memastikan muridnya pulang ke rumah selepas jam sekolah berakhir," ungkapnya.

2. Pihak sekolah merencakan pengadaan bus antar jemput untuk murid

Ilustrasi bus sekolah. Dok.IDN Times/Istimewa

Untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali, pihak sekolah berencana untuk menghadirkan sarana fasilitas angkutan sekolah untuk seluruh murid. Kehadiran kendaraan berupa bus sekolah itu lebih awal akan dibicarakan melibatkan seluruh orang tua siswa-siswi.

"Para guru serta pihak keamanan sekolah juga kami wajibkan untuk memastikan bahwa para murid dijemput dengan orang tuanya saat jam pulang sekolah," tegas Bahri.

Baca Juga: Dua Murid SD di Makassar Diculik Lalu Ditukar Dua Karung Beras

3. Polisi masih selidiki dan buru pelaku penculikan

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono saat memberikan keterangan usai mengamankan bentrok antar dua kelompok warga, Jumat (22/11) / Sahrul Ramadan

Sejauh ini aparat kepolisian jajaran Polrestabes Makassar, berupaya maksimal untuk memburu keberadaan pelaku. Penyelidikan pun hingga saat ini masih terus dilakukan aparat, untuk memastikan ciri-ciri agar pelaku secepatnya ditangkap.

"Kita masih melakukan penyelidikan, selain itu kita juga akan lebih meningkatkan lagi peran Binmas dalam hal pengamanan di setiap SD khususnya dijam-jam pulang sekolah," imbuh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono saat memberikan keterangan terpisah.

Baca Juga: Diculik, Siswi Kelas 3 SD Ditemukan Bersama Pelaku di Masjid

Berita Terkini Lainnya