Gubernur Ditangkap KPK, Warga Kodingareng Ungkit Tambang Pasir
WALHI desak KPK usut dugaan korupsi Nurdin Abdullah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Nelayan Pulau Kodingareng Makassar merespons penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski, sejauh ini belum diketahui kasus dugaan korupsi apa yang menjerat Nurdin.
Perwakilan masyarakat perempuan Kodingareng, Siti Aisyah hadir dalam konferensi pers virtual bersama Koalisi Selamatkan Laut Indonesia, Sabtu sore (27/2/2021). Dia menyatakan menyambut positif penangkapan Nurdin, yang diharapkan bisa membawa titik terang pada kasus dugaan korupsi yang tengah diselidiki KPK.
Selama ini masyarakat Pulau Kodingareng diketahui getol mengkritik Gubernur Nurdin dan Pemerintah Provinsi Sulsel. Kritik terkait izin penambangan pasir di wilayah tangkap nelayan Kodingareng, untuk proyek reklamasi pelabuhan Makassar New Port (MNP).
"Semoga dengan penangkapan gubernur, antek-anteknya juga ikut tertangkap," kata Siti pada konferensi pers via aplikasi Zoom, Sabtu.
Baca Juga: KPK Tangkap Nurdin Abdullah bersama Pejabat Pemprov dan Pengusaha
1. Nelayan ungkit dampak proyek penambangan pasir laut atas izin gubernur
KPK masih memeriksa Nurdin dan lima orang lain yang ditangkap di Makassar. Belum ada keterangan resmi soal kasus yang tengah diselidiki. Namun penangkapan dikait-kaitkan dengan sejumlah proyek di Sulsel, salah satunya MNP.
Siti mengungkit pengalaman masyarakat Kodingareng, terutama nelayan, yang terbebani penambangan pasir laut di sekitar wilayah tangkap mereka. Aktivitas itu disebut membuat nelayan sulit menangkap ikan. Selain itu, dampak penambangan terhadap lingkungan membuat hasil tangkap jauh berkurang.
"Nelayan susah melaut, susah dapat ikan. Bagaimana mau melaut kalau wilayah tangkapnya kami ditambang," kata Siti.
Siti mengakui bahwa belakangan sebagian masyarat Kodingareng mendukung operasi tambang pasir laut. Namun dia menegaskan bahwa sebagian besar masih menolak, karena dampaknya sangat terasa.
Baca Juga: Pemilik Rumah Makan di Makassar Bantah Jadi Lokasi OTT KPK
Baca Juga: Gubernur Sulsel: Jangan Dihalangi-halangi Reklamasi Makassar New Port
Baca Juga: KPK Tangkap Nurdin Abdullah: Instagram Diserbu Netizen, TT di Twitter