TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DKP Sulsel Kewalahan Awasi Pencemaran Laut dari Sampah

Kota Makassar menghasilkan sekitar 650 ton sampah per hari

Ilustrasi sampah di laut. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Makassar, IDN Times - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan mengaku kesulitan mencegah pencemaran laut dari berbagai macam jenis sampah. Selain itu, mereka juga menyebut tidak mampu mengawasi seluruh kawasan laut Sulsel dari aksi pencemaran.

"Sampah yang masuk ke laut yang disebabkan oleh aktivitas di daratan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perkikanan Sulsel, Hardi kepada IDN Times, Selasa (8/6/2021).

1. DKP membentuk cabang dinas di 7 daerah namun belum berjalan maksimal

Ilustrasi laut. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Hardi menjelaskan, DKP Sulsel telah menampung banyak laporan mengenai sampah yang semakin hari semakin menumpuk di laut. Salah satunya di kawasan pesisir Kota Makassar.

Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk 7 cabang DKP di daerah-daerah pesisir yang bertugas mengawasi dan menindak pelaku pencemaran lingkungan sekitar laut.

"Fungsi pada pengawasan dan konservasi, namun karena keterbatasan-keterbatan yang ada, maka fungsi itu juga belum dapat berjalan secara maksimal," ujar Hardi.

2. DKP bakal gandeng organisasi lingkungan untuk tuntaskan persoalan sampah di laut

Ilustrasi sampah di pesisir pantai. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Ke depan, lanjut Hardi, pihaknya bakal bekerja sama dengan sejumlah organisasi pemerhati lingkungan untuk menuntaskan persoalan ini. "Pelan-pelan masalah ini bisa kita selesaikan," imbuhnya.

Terpisah, perwakilan tim Advokasi dan Riset WALHI Sulsel Mira Jannah menyebut, produksi sampah per hari khususnya di Kota Makassar mencapai ratusan ton.

"Di tempat pembuangan akhir (TPA) Antang, jumlah produksi per harinya 600 sampai dengan 650 ton. Ini bukti bahwa kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah masih kurang," kata Mira.

Baca Juga: Gara-gara Sampah, Oknum Camat di Makassar Dipolisikan

Berita Terkini Lainnya