Diterpa Propaganda, Nelayan Kodingareng Kukuh Tolak Tambang Pasir
WALHI dan ASP konsisten berjuang bersama warga Kodingareng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulawesi Selatan, buka suara menyikapi rumor konflik kepentingan dalam perjuangan masyarakat nelayan Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar, menolak penambangan pasir laut.
"Terkait dengan adanya isu miring mengenai kehadiran WALHI Sulsel di Pulau Kodingareng tentu itu tidaklah benar," kata Staf Penguatan Organisasi dan Rakyat WALHI Sulsel Muhammad Ferdhiyadi kepada IDN Times, Jumat (18/9/2020).
Baca Juga: Warga Pulau Kodingareng Tolak Uang Rp1 Juta Ganti Rugi Tambang Pasir
1. WALHI Sulsel duga bagian dari propaganda untuk lemahkan perjuangan yang semakin menguat
Menurut Ferdhi, isu tersebut adalah bagian dari upaya propaganda segelintir pihak. Ferdhi menduga, ada yang tidak menginginkan perjuangan WALHI Sulsel, masyarakat nelayan khususnya perempuan Pulau Kodingareng dan sejumlah aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Pesisir (ASP), menguat dan masif.
"Sampai saat ini sebagian besar masyarakat di pulau masih terus berjuang bersama untuk mendesak pemberhentian dan pencabutan izin segala aktivitas proyek tambang pasir laut di wilayah tangkap nelayan Kodingareng," ungkap Ferdhi.
Baca Juga: Selain Nelayan Kodingareng, Polisi Tangkap Aktivis dan Pers Mahasiswa
Baca Juga: WALHI-KIARA Jelaskan Dampak Tambang Pasir terhadap Nelayan Kodingareng