Banjir di Bantaeng, Satu Orang Meninggal
Banjir dan tanah longsor juga terjadi di Jeneponto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (12/6) malam. Menurut informasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar, korban merupakan pemuda 19 tahun, warga Kampung Beru, Kecamatan Bissappu.
"Ditemukan meninggal di Be'lang, sekitar 1 kilometer dari Kampung Beru. Pukul 00.03 Wita tadi malam," kata Humas Basarnas Makassar Hamsidar, Sabtu (13/6).
Banjir di Bantaeng terjadi karena meluapnya Sungai Calendu karena hujan deras sepanjang hari di hulu. Selain itu penampungan Cekdam Balang Sikuyu jebol karena debit air yang tinggi.
Baca Juga: Sungai Meluap, Tujuh Kelurahan di Bantaeng Terendam Banjir
1. Selain Kabupaten Bantaeng, bencana juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Jeneponto
Selain di Kabupaten Bantaeng, bencana banjir dan tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Jeneponto. Basarnas Makassar mendapatkan laporan bahwa longsoran terjadi di Jembatan Belong Paloe dan Kampung Tokka, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia.
Empat rumah dikabarkan tertimbun longsor, satu hanyut, dua rusak parah. Menurut laporan awal, ada satu korban jiwa, dua orang belum ditemukan, dan empat orang luka-luka.
"Tim (Basarnas) dari Makassar bergerak ke titik longsor di Desa Rumbia, Jeneponto, dilaporkan empat rumah tertimbun," ungkap Hamsidar.
Banjir berdampak pada 5 kecamatan dan 7 kelurahan atau desa di Jenepontp. Masing-masing, Kecamatan Rumbia, Turatea, Tarowang, Binamu dan Tamalatea. Desa terdampak parah adalah, Rumbia, Jombe, Sepanang, Munthe, Tino, Lebang Manai, Balang dan Pallantikang.
Baca Juga: Kesaksian Korban Banjir di Bantaeng: Tiba-tiba Air Datang, Meluap!