TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Tangkap Penjual Busur Panah di Makassar, Pembeli Banyak ABG

Pelaku lihat peluang bisnis karena sering ada tawuran

Ilustrasi - Polsek Mamajang Makassar merilis pengungkapan kasus penjual dan pembeli anak panah atau busur. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Makassar, IDN Times - Aparat Polsek Mamajang Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menangkap pembuat anak panah atau busur yang kerap digunakan dalam tindak kejahatan jalanan dan tawuran.

Pengungkapan kasus tersebut dirilis Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana T. Rante didampingi Kepala Unit Reskrim Polsek Mamajang, AKP Muhammad Rivai, Kamis (30/6/2022) sore.

Kompol Mariana mengungkapkan, dalam kasus jual beli anak panah atau busur ini, tim Reskrim mengamankan dua orang, yaitu pembuat dan pembeli busur.

"Ada dua orang, pembuat dan pembelinya. Kedua pelaku ini diamankan di dua tempat berbeda. Awalnya si pembeli dulu setelah itu baru pembuatnya," ungkap Mariana.

1. Pembuat busur dan anak panah di Jalan Baji Gau Makassar

Barang bukti anak panah atau busur yang diamankan polisi, Kamis (30/6/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Kasus ini terungkap saat pembeli, FR alias Ade (14), dibekuk di Jalan Kakatua 2 kota Makassar. Saat itu Ade tertangkap tangan memiliki dua buah anak panah atau busur serta pelontarnya.

Selanjutnya, kata Kompol Mariana, polisi langsung meminta Ade menyebut asal busur dan pelontar yang dimilikinya.

"Jadi setelah si Ade diamankan, kemudian dia mau menunjukkan di mana dia dapat anak panah dan pelontarnya itu. Pembuat atas nama Anca," kata Kompol Mariana.

Tidak butuh waktu lama, polisi lalu menangkap Anca (33) di Jalan Baji Gau Makassar beserta barang bukti.

"Nah, barang bukti yang kita amankan dari si pelaku Anca ini ada 8 anak panah serta 2 ketapel atau pelontar, alat gurinda, martil, dan alat las buat busur," lanjutnya.

Baca Juga: Wajah Pemuda di Makassar Terkena Anak Panah, Pelaku Tidak Diketahui

2. Pelaku melihat peluang bisnis

Kapolsek Mamajang Makassar, Kompol Mariana T. Rante saat merilis kasus pengungkapan pembuat dan pembeli anak panah, Kamis (30/6/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Berdasarkan interogasi, pelaku Anca mengaku memproduksi anak panah atau busur karena ada peluang bisnis. Selain itu juga di Makassar, menurut Anca, banyak perang kelompok yang menggunakan busur.

"Pengakuan Anca seperti itu, karena ada juga peluang bisnis dan dari situ juga dia bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Membeli rokok dan makan," ujar Mariana.

Anca sudah memproduksi busur dalam setahun terakhir. Dia mengatakan, pembeli adalah orang yang sudah ia kenal. Anca menjual anak panah dalam paket maupun satuan.

"Jadi ada yang membeli paket dan satuan, paket itu dia patok harga 20 ribuan ada dua anak panah dan pelontar, kalau satuan itu satu anak panah seharga 3 ribu dan untuk ketapel itu 15 ribu," jelas Kompol Mariana.

"Dia (Anca) mengaku tidak setiap harinya pembelinya ada, tergantung pemesanan. Jadi dia face to face dan dikenal orangnya, tidak jual online, langsung," tambahnya.

Anca mempunyai pembeli anak panah dari kalangan millennial, mereka yang membeli rata-rata masih duduk di bangku SMP dan SMA yang sudah pelaku kenal.

Baca Juga: Lima Orang Pengantar Jenazah di Makassar Terkena Anak Panah

Berita Terkini Lainnya