Penculikan-Pembunuhan Anak di Makassar Direncanakan sejak Maret 2022
Saat rekonstruksi polisi tidak hadirkan tersangka AD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pihak penyidik Polrestabes Makassar mengungkapkan, kasus penculikan dan pembunuhan anak umur 11 di Makassar, ternyata awalnya direncanakan oleh tersangka yang masih berstatus anak.
Hal tersebut dikatakan Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir usai menggelar rekonstruksi kasus di markas komando (Mako) Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulsel, Jalan K.S Tubun, Kota Makassar, Selasa siang (17/1/2023).
"Jadi perencanaan dan inisiatif dari kasus ini (penculikan dan pembunuhan) dari AD (tersangka anak) itu sejak Maret hingga Desember 2022. Dan kemarin 8 Januari 2023 baru rencana AD tercapai, dia punya niat dan tujuan," ungkap Kompol Jufri.
Dua terduga pelaku AD (17) dan AF (18) tega menculik dan membunuh M Fadli Sadewa. Mereka ditangkap tim penyidik Polrestabes Makassar pada, Selasa pagi (10/1/2023).
1. Ide AD muncul setelah lihat situs jual organ di Yandex
Lanjut Kompol Jufri, rencana AD untuk menculik dan membunuh korban, karena tergiur dari situs penyedia layanan beli organ tubuh yang tersedia di mesin pencari asal Rusia, yakni Yandex.
Jufri juga memastikan, tidak ada fakta baru dalam kasus ini saat direkonstruksi. Tapi yang dihawatirkan Polrestabes Makassar yaitu, jangan sampai kasus ini membuat masyarakat percaya bahwa ada praktik jual-beli organ tubuh manusia di Makassar.
"Kita sudah lihat sama-sama tadi itu, saat rekonstruksi korban selesai dieksekusi kedua pelaku, kondisi korban utuh dan lalu dibuang ke sungai kolam regulasi nipa-nipa Moncongloe. Jadi ada yang katakan korban sudah diambil organ dalamnya itu tidak benar, tidak ada itu," tegas Jufri.
Baca Juga: Psikolog Dilibatkan Periksa Dua Remaja Makassar Pembunuh Anak-anak