TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswi FIB Unhas Meninggal usai Terjatuh di Asrama

Terkendala BPJS, tidak langsung dibawa ke rumah sakit

Papan nama Universitas Hasanuddin (Unhas) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (10/9/2022). IDN Times Sulsel/Dahrul Amri

Makassar, IDN Times - Seorang mahasiswi Universitas Hasanuddin, Fitri Ani, dilaporkan meninggal usai terjatuh di Asrama Mahasiswa (Ramsis), lingkungan kampus Unhas Tamalanrea, Jumat (9/9/2022).

Fitri, mahasiswi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2018, dilaporkan terjatuh dari dekat kamarnya di lantai tiga ke lantai dua, di gedung 2 Blok D Ramsis. Dia meninggal pada Sabtu (10/9/2022).

"Saya dapat informasi Fitri meninggal dunia sekitar pukul 12.00 Wita, dalam perjalanan ke kampungnya di Kabupaten Pinrang," kata Humas Unhas, Supratman, Sabtu.

Baca Juga: Menteri Pertanian Orasi di Dies Natalis ke-66 Unhas

1. Tanpa BPJS, Fitri tak langsung dibawa ke rumah sakit

Salah satu bangunan tiga lantai Asrama mahasiswa Ramsis di lingkungan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Tamalanrea, Kota Makassar, Sabtu (10/9/2022). (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Supratman mengungkapkan, saat kejadian, Jumat, Fitri hendak berwudu untuk salat subuh. Tapi sebelum sampai ke tempat wudu, dia terjatuh.

Usai kejadian, Fitri tidak langsung dibawa ke rumah sakit sebab alasannya tidak punya BPJS Kesehatan. Baru sehari kemudian, atau Sabtu, teman-temannya membawa Fitri ke Rumah Sakit Unhas yang tak jauh dari Ramsis.

2. Wakil Rektor Unhas tanggung biaya pengobatan Fitri

Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Supratman mengatakan, Fitri dibawa ke rumah sakit saat kondisinya terus memburuk. Sejumlah dosen hingga Ketua Departemen Sejarah Unhas, Dr. Ilham, disebut sempat melihat kondisi Fitri yang terbaring di rumah sakit.

Wakil Rektor I Unhas Prof. Ruslin bersedia menanggung semua biaya yang dibutuhkan pasien. Termasuk oksigen dan biaya operasi. "Tapi berdasarkan diagnosa dokter, Fitri alami kelumpuhan otak dan tidak bisa dioperasi," Supratman menerangkan.

Baca Juga: Ekonom Unhas Khawatir Kenaikan Harga BBM Memicu PHK dan Kemiskinan

Berita Terkini Lainnya