TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Unismuh Makassar Tolak Kedatangan Presiden Jokowi di Sulsel

Mahasiswa bawa spanduk "Dewan Penghianat Rakyat"

Mahasiswa Unismuh Makassar demo tolak kedatangan Presiden Jokowi ke Sulsel. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Makassar, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Kota Makassar menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Aksi mahasiswa ini digelar di depan kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini Kota Makassar, Selasa petang (28/3/2023). Massa menutup sebagian badan jalan dari arah Makassar ke Kabupaten Gowa.

"Jadi aksi hari ini yang teman-teman lakukan di Unismuh Makassar ini tak lain adalah menolak kedatangan Presiden Jokowi di beberapa daerah di Sulsel," ungkap koordinator aksi, Zul Jalali kepada wartawan di lokasi.

1. Tolak Jokowi ke PT Vale, mahasiswa sebuat ada niat buruk

Tambang PT Vale Indonesia Tbk (Vale) di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (dok. PT Vale)

Salah satu tuntutan aksi mahasiswa yaitu menolak rencana kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi ke PT Vale Indonesia di Luwu Timur, salah satu tambang Nikel terbesar yang saat ini menjadi sorotan publik.

Mahasiswa menilai, agenda kunjungan Presiden Jokowi ke PT Vale Indonesia juga disinyalir sebagai suatu siasat untuk melanggengkan urusan-urusan para korporasi dan oligarki di Indonesia.

"Dalam beberapa aliansi secara tegas kami menyatakan sikap untuk menolak kedatangan Presiden, terlebih di PT Vale karena kami rasa itu merupakan bagian niat buruk dari korporasi dan oligarki," kata Zul Jalali.

Baca Juga: Ini Agenda Kunjungan Presiden Jokowi selama Dua Hari di Sulsel

2. Mahasiswa bawa spanduk "Dewan Pengkhianat Rakyat"

Mahasiswa Unismuh Makassar demo tolak kedatangan Presiden Jokowi di Sulsel. (Dahrul Amri/IDN Times)

Selain menyoroti dan menolak agenda Presiden selama di Sulsel, mahasiswa juga membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak UU Cipta Kerja" sebagai sentilan untuk DPR yang tertulis "Dewan Penghianat Rakyat".

Melalui aksi tersebut, mahasiswa menolak atas pengesahan Undang Undang (UU) Cipta Kerja yang baru-baru ini disahkan oleh DPR. Mahasiswa juga mengkritik atas sikap sejumlah partai politik yang ikut andil dalam UU tersebut.

"Tentu kami menolak UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR. Pengesahan undang-undang ini merupakan cara licik pemerintah untuk melegitimasi tindakan-tindakan yang tidak demokratis," tegas Zul Jalali.

Baca Juga: Jokowi Diagendakan ke Pelabuhan Paotere dan Pasar Terong Makassar

Berita Terkini Lainnya