TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dugaan Korupsi Smart Toilet, Kejari Agendakan Pemeriksaan Saksi

Kejari Makassar masih mengumpulkan data-data

Kondisi Smart Toilet yang ada di sekolah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/7/2022). IDN Times/Ashrawi Muin

Makassar, IDN Times - Tim penyidik Kejaksaan Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, tengah menyelidiki dugaan korupsi pada pembangunan toilet pintar atau smart toilet di lingkup Pemerintah Kota.

Proyek itu dianggarkan Dinas Pendidikan Kota Makassar senilai Rp17,69 miliar pada tahun 2018. Anggaran dialokasikan untuk pembangunan toilet di 84 sekolah negeri pada 15 kecamatan.

"Sekarang ini masih penyelidikan intel kami di lapangan," kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Makassar, Andi Alam saat dihubungi IDN Times via telepon, Sabtu (16/7/2022).

Pemerintah Kota Makassar membangun toilet pintar atau smart toilet di beberapa sekolah SD dan SMP. Program smart toilet ini bertujuan untuk mengedukasi siswa untuk menjaga kebersihan toilet. 

Semenjak dibangun, smart toilet itu nyatanya tak seperti yang dibayangkan alias tidak sesuai ekspektasi. Alih-alih kloset canggih layaknya di negara maju seperti Jepang, yang ada hanya toilet biasa dengan kondisi kurang terawat.

Di beberapa sekolah, kondisi smart toilet beragam. Ada yang pintunya rusak, air bersih tidak mengalir lancar, hingga atap toilet bocor. 

Baca Juga: Aroma Korupsi Smart Toilet di Makassar, Bakal Ada Tersangka

1. Petugas kumpulkan data-data terkait

Ilustrasi Kejaksaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Alam mengatakan, selama penyelidikan, pihaknya mengumpulkan data-data terkait. Kejari Makassar juga memanggil sejumlah pihak untuk menggali lebih dalam soal dugaan korupsi.

"Kami juga sedang mengumpulkan data dan keterangan, termasuk memeriksa. Kalau ada perkembangan kasus akan diinfokan, karena minggu ini ada kegiatan Hari Bhakti Adhyaksa di kejaksaan, nanti diinfokan lagi," ujar Alam.

2. Pekan depan pemeriksaan saksi

Kondisi Smart Toilet yang ada di sekolah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/7/2022). IDN Times/Ashrawi Muin

Kata Andi Alam, pihaknya mengagendakan untuk memanggil dan memeriksa beberapa saksi lagi pekan depan. Termasuk dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Makassar.

"Sebenarnya minggu lalu, tapi karena minggu ini ada kegiatan makanya kami jadwalkan untuk pekan depan. Sudah dimintai (keterangan), saya lupa tepatnya berapa, antara enam sampai tujuh orang," ungkap Alam.

"Saksi yang dipanggil itu pastinya dari stakeholder terkait, pihak-pihak sekolah dan termasuk juga pihak dinas pendidikan makassar juga pasti kami mintai," dia melanjutkan.

Baca Juga: Habiskan Rp17 M, Smart Toilet di Makassar Ternyata Tak Ada Canggihnya

Baca Juga: 10 Potret Kondisi Terkini Smart Toilet di Makassar, Jauh dari Harapan!

Berita Terkini Lainnya