TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG Makassar: Hujan Masih Terjadi hingga Awal Februari

Fenomena awan komolunimbus di atas wilayah Maros

Hujan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Irwan Idris

Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan, hujan yang terjadi dalam empat hari terakhir di wilayah Makassar masih akan berlangsung hingga awal Februari 2023.

Koordinator Bidang Data BMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah mengatakan, saat ini Makassar dan umumnya Sulawesi Selatan (Sulsel) masih berada dalam puncak musim hujan.

"Jadi dalam satu bulan ini jumlah hari hujan cukup banyak, terjadi lebih dari 20 hari. Jadi ini menandakan bahwa umlah hari hujan tersebut diperkirakan akan terjadi sampai tanggal2 Februari," ungkap Hanafi kepada IDN Times Sulsel.

1. BMKG sebut intensitas hujan sudah normal

Ilustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Diketahui, akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023 wilayah Sulsel diterjang musim hujan ekstrem hingga terjadi badai angin dan bencana hidrometeorogi di sejumlah daerah seperti Makassar, Gowa, Maros dan daerahh lainnya.

Kemudian memasuki pertengahan Januari 2023, intensitas hujan menurun atau terjadi fluktuatif. Lalu masuk pada akhir bulan Januari atau dalam empat hari terakhir ini hujan kembali terjadi dengan intensitas rendah hingga sedang.

"Dan hasil pantauan di wilayah kita walaupun dalam beberapa hari terakhir ini hujan terus selama 24 jam, tetapi di dalam kritera yang sedang saja, tidak melebihi 50 milimeter selama tiga hari terakhir ini," terang Hanafi Hamzah.

2. Fenomena awan komolunimbus di atas wilayah Maros

Awan komolunimbus diatas angi Maros tepatnya diatas Bandara Sultan Hasanuddin. (istimewa)

Dalam sebuah video yang direkam warga di sekitar Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros pada, Senin pagi (30/1) nampak diatas langit Maros terdapat awan hitam dengan garis poih memanjang ditengahnya.

Menurut Hanafi, hal itu baiasanya terjadi selama priode musim hujan. Awan hitam yang terekam dalam video tersebut disebut sebagai awan komolunimbus yang biasanya terjadi karena ada perubahan unsurudara di awan.

"Biasa terjadi itu, jadi ada udara dimana awan itu berasal dari laut emudian memasuki ke darat tidak bisa langsung bercampur jadi membentuk semacam batas yang berwana hitam, ini dalam bahasa kita sebut awan komolunimbus," jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini 28 Januari 2023: Makassar Berawan Siang Hari, Sore Hujan Ringan

Berita Terkini Lainnya