TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bayi Umur 1 Bulan Meninggal usai Disuntik Perawat RS Wahidin Makassar

Badan bayi membiru usai disuntik perawat

ilustrasi bayi (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Makassar, IDN Times - Seorang bayi asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia setelah disuntik seorang perawat di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Ibu bayi umur 1 bulan, Mustaina Mansyur pun menduga, anaknya menjadi korban malapraktik oknum perawat di RS Wahidin Makassar.

"Anak saya itu sudah disuntik sama salah satu perawat di sana, setelah itu badannya membiru dan meninggal," kata Mustaina kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).

1. Disuntik perawat magang

ilustrasi suntik (ndtv.com)

Sebelum dirawat di RS Wahidin Makassar, Mustaina menyebutkan anaknya sempat dirawat di Puskesmas Desa Tamannyeleng, Kabupaten Gowa, karena alami penyakit usus turun.

"Setelah itu baru dirujuk ke Wahidin, tapi setelah anak saya mendapat suntikan dari seorang perawat magang, itu anak saya badannya membiru itu," jelas Mustaina.

Berdasarkan informasi, bayi malang itu dirujuk ke RS Wahidin Makassar, Kamis, 14 Juli 2022. Setelah dirawat selama lima hari, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia, Selasa (19/7) pukul 19.20 Wita.

Saat ini, bayi laki-laki bernama Danendra sudah dimakamkan di depan rumahnya di Desa Tamannyeleng, Kabupaten Gowa.

Baca Juga: Mengenal Wahidin Sudirohusodo, Dokter Rakyat Penggagas Budi Utomo

2. Pihak RS Wahidin melakukan audit

Gedung RS Wahidin Sudirohusodo di Jl Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Menanggapi dugaan kasus malapraktik terhadap bayi laki-laki asal Gowa tersebut, manajemen RS Wahidin Sudirohusodo Makassar pun menyebutkan, saat ini sedang melakukan audit internal.

"Saya sampaikan dugaan anak meninggal tidak wajar setelah diberikan obat di rumah sakit ini, sekarang kita melakukan audit," kata Plt Direktur RS Wahidin Sudirohusodo, dr. Nu'man As Daud kepada wartawan.

"Kita punya tim khusus, selalu mengaudit setiap ada keadaan dugaan kelalaian atau dugaan apapun di luar SOP. Jadi tim sudah koordinasi ke keluarga korban," lanjutnya.

Baca Juga: Senior dan Alumni Poltekkes Makassar jadi Tersangka Penganiayaan Maba

Berita Terkini Lainnya