Sempat Mangkrak, Bendungan Pamukkulu di Sulsel Mulai Dikerjakan 2020
Sempat terganjal pembebasan lahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Setelah mangkrak cukup lama, pengerjaan proyek pembangunan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dipastikan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2020 mendatang.
Bendungan Pamukkulu rencananya menjadi yang terbesar ketiga di Sulsel, setelah Bendungan Bili-bili di Gowa dan Paselloreng di Wajo. Proyek berdiri di atas lahan seluas 640 hektare, pada masa pengerjaan 2017-2022, dengan total biaya proyek Rp1,7 triliun dari APBN dan utang luar negeri.
Kepala Satuan Kerja Bendungan Pamukkulu, Alexander Nandar menjelaskan, pembangunan ini dilaksanakan setelah kendala pembebasan lahan yang selama ini membelit mulai bisa diselesaikan secara bertahap.
"Tahun depan kita akan mulai pengerjaan fisiknya," kata Nandar singkat, Senin (9/11).
1. Sebanyak 53 hektare lahan akan dibebaskan
Sementara itu, untuk pembangunan bendungan Pamukkulu di Takalar, Affandi Kahar selaku Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK proyek tersebut menyebutkan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan seluas 640 hektare.
Akan tetapi, lahan yang dibebaskan sepanjang 2019 baru 45,7 hektare dari target 47 hektare, artinya masih ada 2 hektare lagi yang belum dibayarkan. Sedangkan untuk tahun 2020 mendatang, pembebasan lahan ditargetkan seluas 53 hektare.
Lahan seluas 53 hektare ini, kata Affandi, kini telah masuk dalam proses reapresial atau penilaian ulang dan akan segera diajukan ke BPKP untuk peninjauan ulang. Jika disetujui, maka akan masuk dalam proses musyawarah dengan masyarakat.
"Mudah-mudahan masyarakat terima karena ini sudah dinilai ulang. Dan nilai yang diberikan berbeda dibandingkan tahun 2016 lalu," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Pembangunan Bendungan Pamukkulu
Baca Juga: Pembebasan Lahan Kelar, Wagub: Bendungan Pamukkulu Bisa Dieksekusi