TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Wajib Tahu, Ini Gejala Rabies Usai Digigit Anjing

Segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika digigit anjing

Ilustrasi rabies. Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin rabies pada seekor kucing piaraan yang dibawa ke Puskeswan Tambangan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Makassar, IDN Times - Belakangan ini, kasus rabies tenagh menjadi perhatian publik. Pasalnya, ada beberapa kasus yang membuat korbannya berujung meninggal dunia. Di Provinsi Sulawesi Selatan saja, tercatat ada 7 kasus meninggal dunia sejak Januari-Mei 2023 dari total 3.095 kasus gigitan hewan pembawa rabies (GHPR).

Rabies perlu diwaspadai oleh masyarakat sebab ditularkan melalui gigitan hewan pembawa rabies yaitu anjing, kucing, kera dan kelelawar. Namun sebagian besar atau 98 persen kasus rabies itu ditularkan melalui gigitan anjing, sisanya oleh kucing dan kera.  

Dalam masyarakat umum, rabies lebih dikenal dengan sebutan penyakit 'anjing gila'. Dikutip dari lama Kementerian Kesehatan, rabies adalah penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat disebabkan oleh Lyssavirus dan dapat menyebabkan kematian. Virus ini dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Ardadi, mengatakan bahwa rata-rata kasus kematian akibat rabies terjadi karena terlambatnya penanganan. Padahal, orang yang digigit hewan terkena rabies masih bisa diselamatkan jika langsung ditangani.

"Sebenarnya ketika virus masuk ke manusia, kalau terlambat ditangani memang paling parahnya adalah pasien tersebut tidak tertolong, karena virus sudah menjalar ke otak" kata Ardadi, Senin (26/6/2023).

Baca Juga: Sulsel Catat 7 Kasus Kematian Akibat Rabies, Waspada!

1. Cara penularan rabies dari hewan ke manusia

Ilustrasi Rumah Sakit. IDN Times/Galih Persiana

Rabies disebabkan oleh Lyssavirus dari keluarga Rhabdoviridae yang terdapat dalam air liur hewan penular rabies. Biasanya rabies ditularkan melalui gigitan, cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies. Bisa juga menular ketika bahan infeksius kontak langsung dengan luka di kulit manusia. 

Gejala rabies biasanya membutuhkan waktu antara 2 minggu sampai 2 tahun untuk muncul, tapi biasa juga muncul 3-8 minggu. Hal ini dipengaruhi tingkat kedalaman luka, lokasi gigitan, imunitas dan lain-lain. Masa inkubasi pada hewan juga bervariasi antara 2-8 minggu.

Virus rabies masuk melalui gigitan hewan penular rabies ke dalam otot di sekitar gigitan. Lalu bergerak ke saraf tepi, naik ke sumsum tulang belakang, masuk ke otak, menyebar ke kelenjar ludah dan organ lainnya. 

2. Gejala rabies pada manusia dan hewan

Ilustrasi hindari hewan penyebab rabies (unsplash.com/Priscilla Du Prezz)

Tanda yang paling umum pada orang yang terkena virus rabies adalah dia akan takut pada air atau hydrophobia, takut pada cahaya atau photophobia, takut pada angin atau aerophobia. Kemudian, mengeluarkan air liur berlebihan atau hipersalivasi.

Sementara tanda pada hewan yang terkena rabies yaitu suaranya menjadi parau,  tidak menurut perintah majikannya, menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak, lari tanpa arah, biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul.

Ada pula ciri rabies tenang biasanya hewan suka bersembunyi di tempat gelap dan sejuk, tidak mampu menelan, mulut terbuka, air liur berlebihan, kejang-kejang berlangsung singkat bahkan tidak telihat kelumpuhan. Kematian terjadi dalam waktu singkat.

Kasus rabies sulit diketahui dari awal karena belum ada tes untuk mendiagnosis infeksi rabies pada manusia sebelum timbul gejala klinis dengan tanda-tanda rabies yang spesifik, yakni takut air, takut cahaya, dan takut angin. Bila sudah timbul gejala dan tanda klinis, maka orang yang mengalaminya tidak kan bisa diselamatkan lagi. 

Baca Juga: Sulsel Catat 3.094 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Sepanjang 2023

Berita Terkini Lainnya