Tingkat Hunian Kamar Hotel di Makassar Naik Tipis saat Libur Lebaran
Ditargetkan tembus hingga 60 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tingkat hunian kamar hotel (okupansi) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengalami pergerakan positif. Meski terlihat lamban, namun kenaikan ini diprediksi berlangsung kembali pada pekan-pekan selanjutnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, mengatakan tingkat hunian kamar hotel rata-rata hanya 25-30 persen di awal masa liburan Lebaran. Tapi bagi pelaku usaha hotel di Makassar, kata dia, kondisi ini sesuatu yang tidak mengagetkan karena sudah menjadi siklus.
"Tapi ke depan kita optimis karena kondisi ekonomi sudah mulai bergerak hingga hunian ke depan akan bisa tembus 58-60 persen," kata Anggiat, ketika dihubungi IDN Times, Senin (16/5/2022).
1. Hunian hotel Makassar mengandalkan MICE
Menurut Anggiat, hunian hotel di Makassar saat libur panjang pada umumnya berbeda dengan beberapa daerah di Sulsel, khususnya yang memiliki destinasi wisata populer. Sebut saja Kabupaten Gowa yang memiliki Malino, Bulukumba dengan Tanjung Bira dan Toraja di mana hunian hotel bergerak signifikan.
Sementara hunian di Makassar pada umumnya sepi. Hal itu mengingat karena Makassar identik dengan destinasi MICE (meetings, incentives, conferences, exhibitions) atau dikenal juga dengan sebutan industri pariwisata pertemuan yang menggunakan hotel sebagai lokasi.
"Tapi liburan panjang kali ini sedikit berbeda karena ada acara pernikahan anaknya Pak Wali Kota dan lanjut kegiatan PSBM (Pertemuan Saudagar Bugis Makassar) hingga hunian sekarang bergerak positif," kata Anggiat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Hotel Mewah Terbaik di Pusat Kota Makassar
Baca Juga: Okupansi Hotel di Makassar Membaik usai Tes COVID-19 Ditiadakan