TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei IIC di Sulsel: Anies dan Ganjar Gerus Elektabilitas Prabowo

Elektabilitas Prabowo di Sulsel menurun

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika mengenakan masker HEPA filter di Istana Negara (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Makassar, IDN Times - Lembaga riset dan survei, Integritas Ide Celebes (IIC) merilis hasil surveinya pada bulan Oktober 2022 yang mengungkap sikap pemilih di Sulawesi Selatan terhadap kandidat Calon Presiden 2024. Survei ini didominasi oleh tiga nama yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. 

Dari hasil survei, IIC menyatakan elektabilitas Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden paling tinggi dengan persentase 30,9 persen. Posisi Prabowo disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 21,8 persen, dan Ganjar Pranowo 11,6 persen.

Kemudian Ridwan Kamil 5,8 persen, Sandiaga Uno 4,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,0 persen, Puan Maharani 1,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,5 persen, Erick Thohir 0,2 persen dan Airlangga Hartarto 0,1 persen.

1. Elektabilitas Prabowo menurun dibanding Pemilu 2019

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika memberikan keterangan pers dalam dialog 2+2 dengan Menhan Australia, Peter Dutton (Tangkapan layar YouTube Kementerian Luar Negeri)

Direktur IIC, Akbar Najemuddin, menjelaskan, elektabilitas Prabowo Subianto jika dibandingkan dengan perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu justru mengalami penurunan. 

"Munculnya kandidat calon presiden pendatang baru seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, membuat irisan bagi pemilih Prabowo pada pemilu lalu," kata Akbar dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022).

Menurut Akbar, penurunan suara Prabowo, disebabkan terjadinya pergeseran pemilih Prabowo ke Anies Baswedan di mana pada Pemilu 2019, Anies merupakan bagian dari tim pemenangan Prabowo. Sementara suara Ganjar Pranowo diuntungkan dari dukungan pemilih Jokowi pada 2019 lalu. 

"Disebabkan Ganjar adalah tim pemenangan Jokowi pada pemilu lalu dan berada pada partai yang sama," kata Akbar.

2. Angka swing voters masing tinggi

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

IIC juga menemukan bahwa pemilih yang belum menetukan pilihan (swing voters) masih terbilang tinggi sebesar 21 persen. Hal ini dikarenakan sosialisasi kandidat calon presiden belum terlalu massif dan belum adanya kepastian capres yang resmi ditetapkan KPU. 

Karena itu, elektabilitas ketiga kandidat capres masih berpeluang mengalami perubahan. Lemahnya konsistensi dan kemantapan pemilih dalam menetapkan pilihannya terhadap kandidat capres masih cukup besar yakni 48,7 persen. 

"Data ini menunjukkan bahwa arah dukungan pemilih masih dapat berubah, ini menjadi peluang pertarungan di Sulsel," kata Akbar.

3. Golkar punya elektabilitas tertinggi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Selain sikap pemilih terhadap kandidat capes 2024, IIC juga merilis sikap pemilih terhadap partai politik. Berdasarkan hasil survei, Partai Golkar memiliki elektabilitas tertinggi yakni 21 persen. Kemudian disusul Gerindra dengan 17,7 persen dan NasDem 15,3 persen.

Kemudian, partai Demokrat dengan presentasi 6,5 persen, PDIP 5,9 persen, PKS 5,9 persen, serta PAN, PPP, PERINDO dan PKB berada di bawah 2 persen. Faktor ketokohan disebut turut berpengaruh pada elektabilitas parpol.

"Tingginya elektabilitas partai di Sulsel dipengaruhi oleh figur/tokoh partai," kata Akbar.

Baca Juga: Hasil Muskerwil, PPP Sulsel Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Berita Terkini Lainnya