TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sertifikat Vaksin Palsu di Makassar Imbas Lemahnya Verifikasi Data

Mantan honorer Puskesmas palsukan sertifikat vaksinasi

Ilustrasi warga cek sertifikat vaksinasi sebelum masuk mal. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Makassar kecolongan dengan adanya kasus sertifikat vaksin palsu. Sebab, dua orang pelaku pemalsuan merupakan mantan pegawai honorer di Puskesmas Paccerakkang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah, enggan berkomentar banyak terkait kasus tersebut. Dia hanya memastikan bahwa kasus serupa tidak terulang dengan meningkatkan fungsi pengawasan.

"Monitoring terus dilakukan. Semua kapus (kepala Puskesmas) selalu memantau aplikasi Pcare dan logistik," kata Nursaidah singkat saat dihubungi IDN Times, Selasa (26/10/2021).

Aplikasi Pcare sendiri merupakan bagian dari sistem informasi atau data vaksinasi COVID-19. Pcare mendukung proses registrasi sasaran penerima vaksin, skrining status kesehatan serta mencatat dan melaporkan hasil pelayan vaksinasi COVID-19.

1. Harus ada pengawasan berjenjang

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan, menilai kejadian pemalsuan sertifikat vaksin tersebut harusnya menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota Makassar. Jangan sampai akses yang sifatnya sangat penting itu justru dengan mudah dibobol oleh oknum-oknum pengendali server atau pusat data. 

"Di sini pola pengawasan dan verifikasi yang harus dilakukan secara bertingkat untuk penerbitan sertifikat vaksin. Penginputan data secara online itu harus ada pengawasan secara berjenjang," kata Lukman melalui telepon.

Menurutnya, harus ada sanksi tegas dan mekanisme proses yang diperbaharui kembali standar operasionalnya untuk penerbitan sertifikat vaksin. Selain itu, harus ada pola pengawasan secara berjenjang dari Pemerintah Kota Makassar, khususnya Dinas Kesehatan.
 
"Sehingga kemudian petugas-petugas entry data tidak mudah untuk memanipulasi data sehingga bisa dengan mudahnya dibobol oleh oknum-oknum dari pengendali server," katanya.

Baca Juga: Mantan Honorer Puskesmas Palsukan Sertifikat Vaksin 179 Warga Makassar

2. Pemegang sertifikasi vaksin palsu harus divaksinasi

Ilustrasi antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memastikan para pemegang sertifikat palsu akan dikejar untuk divaksinasi. Tidak boleh lagi ada pemegang sertifikat palsu di Makassar seperti yang terjadi saat ini.

"Dipersoalkan. Dikejar sekarang, dihubungi semua. Kalau tidak, dihapus dia dari sistem. Kan ada namanya," ujarnya di Kampus UNM.

Meski begitu, dia tak ingin melaporkan siapa saja pemegang sertifikat palsu tersebut. Soal ini, dia hanya menyerahkan prosesnya ke pihak kepolisian. 

"Kita tidak sampai ke situ. Biarkan teman-teman (kepolisian). Tapi bagi kami secara persuasif kalau dia vaksin, selesai," kata Danny.

Baca Juga: Calo Tes PCR dan Sertifikat Vaksin Palsu di Bandara Makassar Ditangkap

Berita Terkini Lainnya