TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Pendeta di Makassar Dilempar Molotov, Pelaku Ditangkap

Pelaku mengaku sakit hati dipecat dari pekerjaan di gereja

Ilustrasi bom molotov. Pixabay

Makassar, IDN Times - Rumah seorang pendeta di Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Lukas Dayung (49), dilempar bom molotov. Polisi pun langsung mengamankan pelaku.

Pelemparan molotov itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 00.50  WITA, Minggu (19/9/2021) dini hari tadi. Peristiwa itu terjadi di depan rumah Lukas yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan 4, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

"Pelakunya sudah ditangkap. Motifnya dendam," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando saat dikonfirmasi IDN Times via telepon, Minggu (19/9/2021).

1. Api sempat membakar teras

Pixabay

Saat kejadian tersebut, Pendeta Lukas dan keluarganya berada di dalam rumah. Ketika mendengar suara letupan dari arah depan rumah, dia langsung bergegas mengecek ke arah suara itu.

Setibanya di asal suara, rupanya api sudah menyala besar pada bagian teras rumah dekat pintu pagar. Dia pun dibantu istrinya untuk memadamkan api dengan menyiramnya menggunakan air.

Akibat pelemparan molotov tersebut, api membakar bagian belakang sebuah sepeda motor yang terparkir di dalam garasi rumah. Selain itu, terdapat jejak terbakar pada tembok garasi. Pada bagian bawa sudut tembok juga didapati sapu lidi dari pohon ijuk yang habis terbakar.

2. Motif sakit hati

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Atas aksi tersebut, tim kepolisian gabungan langsung mengamankan seorang terduga pelaku yang berinisial GS (46). Polisi langsung membawanya ke Polsek Tamalanrea untuk diinterogasi lebih lanjut.

Berdasarkan hasil interogasi, orang tersebut mengakui dan membenarkan telah melempar molotov ke rumah pendeta. Pelaku mengaku nekat melempar molotov ke rumah pendeta karena sakit hati difitnah di gereja dan dipecat dari pekerjaannya.

"Karena dulu kan dia pegawai di gereja atau koster. Pokoknya masalahnya sejak dia diberhentikan. Apakah dia merasa di PHK, sakit hati sama pendeta, yang jelas ini masalah pribadi," kata AKP Lando.

Baca Juga: Masjid dan Gereja Bersebelahan, Bukti Kuatnya Toleransi di Makassar

Berita Terkini Lainnya