TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendagri Sarankan Sulsel Kurangi Rekrutmen CPNS dan PPPK

Belanja pegawai dinilai terlalu tinggi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai memberi arahan terkait pemulihan ekonomi dan inflasi di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (27/1/2023). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyarankan agar pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengurangi penerimaan CPNS dan PPPK untuk sementara. Hal itu disampaikan saat memberi arahan pemulihan ekonomi dan inflasi di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (27/1/2023).

Pernyataan Tito ini sebagai tanggapan atas penggunaan anggaran di Pemprov Sulsel yang terlalu besar untuk menggaji pegawai. Menurutnya, pendapatan dan belanja pemerintah sangat jomplang dan tidak sesuai.

"Ini lebih banyak untuk pegawai. Mungkin perlu dikaji kembali kalau melakukan rekrutmen CPNS dan PPKK," kata Tito.

1. Tito sebut belanja pegawai sangat besar

Ilustrasi pendaftaran CPNS dan PPPK

Sulsel menganggarkan APBD 2023 senilai Rp9,9 triliun. Dari nilai itu, sebesar 59,90 persen atau sekitar Rp5,9 triliun dianggarkan untuk belanja pegawai. 

Belanja pegawai dibagi lagi menjadi lima bagian yakni belanja pegawai sebesar Rp3,2 triliun, belanja barang dan jasa sebesar Rp2,4 triliun, belanja subsidi sebesar Rp20 miliar, belanja dana hibah sebesar Rp310 miliar dan belanja bantuan sebesar sosial Rp2,4 miliar. 

Kemudian, sebesar Rp1,7 triliun atau 17 persen dianggarkan untuk belanja modal. Lalu sebesar Rp25 miliar atau 0,25 persen dianggarkan untuk belanja tak terduga.

"Belanja operasional pegawainya sangat besar, itu 59,90 persen loh dibanding belanja modal dan belanja tak terduga," katanya.

2. Anak muda sebaiknya diarahkan jadi pengusaha

Menurut Tito, Pemprov Sulsel sebaiknya mengarahkan generasi muda untuk menjadi pengusaha dan tak melulu menjadi PNS. Pasalnya, kebutuhan pegawai juga sudah memadai.

Selain itu, Tito juga menyebut kelebihan pegawai di pemerintahan sangat membebani anggaran daerah. Sementara di sisi lain, pendapatan asli daerah sangat minim. Dia juga meminta supaya penggunaan APBD lebih efisien dan tepat sasaran.

"Okelah kalau memilih jadi anggota Polri, TNI. Tapi sebagian besar harus diarahkan jadi pengusaha sehingga membuka lapangan baru karena kalau rekrutmen terus memberatkan keuangan negara karena besar sekali belanja pegawai," katanya.

Baca Juga: Mendagri Minta Belanja APBD Pemprov Sulsel Tepat Sasaran 

Berita Terkini Lainnya