Menakar Efek Kembalinya IAS ke Golkar, Berpeluang Maju Pilgub Sulsel?
Ilham Arief Sirajuddin kembali ke pelukan Beringin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Hengkangnya politikus senior Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dari Demokrat ke Golkar masih menjadi pembicaraan. Kepindahan IAS disinyalir akan menambah dinamika perpolitikan khususnya saat pentas pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 mendatang.
Sejauh ini, Golkar selalu menggaungkan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto sebagai presiden dan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe sebagai gubernur. Masuknya IAS ke Golkar diprediksi akan mengubah peluang Taufan Pawe.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, menilai kemungkinan IAS diusung jadi kandidat pada Pilgub 2024 cukup besar mengingat ketokohan yang dimilikinya sejak lama. Ketokohan IAS jelas akan menjadi energi baru bagi Golkar.
"Ketika Golkar memberi ruang, saya kira IAS bisa memberi kontribusi lebih besar. Posisinya sebagai kader, maka kewajibannya harus membesarkan partai, menaikkan elektabilitas Golkar. Setelah itu baru akan menghadapi proses berikutnya untuk maju ke Pilgub," kata Firdaus kepada IDN Times, Selasa (31/5/2022).
1. Politik masih bisa berubah
Menurut Firdaus, kembalinya IAS ke partai berlambang pohon beringin itu lantaran adanya keinginan menjadi gubernur. Keinginan IAS itu juga dipaparkan secara terang-terangan oleh Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid saat silaturahmi di Hotel Four Points by Sheraton, Minggu 29 Mei 2022 lalu.
Sementara di sisi lain, Golkar selalu menggaungkan Taufan Pawe sebagai gubernur dan Airlangga Hartarto sebagai presiden. Namun menurut Firdaus hal itu hanyalah jualan politik semata dan semua masih bisa berubah.
"Untuk maju Pilgub, itu nanti akan dilihat pada masa pendaftaran. Bagaimana posisi IAS ketika itu. Apakah Taufan Pawe yang diusung oleh Golkar atau IAS maju lewat jalur lain termasuk jalur independen," paparnya.
Jika sekiranya Golkar tidak memberikan IAS ruang untuk diusung, maka IAS bisa saja diusung partai lain atau melalui jalur independen.
"Yang pasti, Golkar tidak boleh mengusung dua calon. Pasti hanya satu sekalipun kader Golkar maju tapi jalurnya cuma satu. Kalau ada kader Golkar lain mau maju selain jalur Golkar tentu lewat partai lain atau jalur independen," katanya.
Baca Juga: IAS Pindah ke Golkar setelah Gagal jadi Ketua Demokrat Sulsel
Baca Juga: Taufan Pawe Tidak Diundang ke Pengukuhan IAS Masuk Golkar