Ivan: Hamil Tidaknya Istri Saya, Kekerasan Satpol PP Tidak Dibenarkan
Pengacara korban akan melaporkan dugaan intimidasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Nur Halim alis Ivan Van Houten, korban penganiayaan oleh Sekretaris Satpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku tidak nyaman dengan kabar yang menyebut istrinya Amriana, tidak hamil. Isu tersebut membuat mereka terkesan disudutkan, hingga perhatian publik menjauh dari inti permasalahan yaitu kekerasan aparat.
Menurutnya, kehamilan istrinya itu merupakan ranah pribadi dan tidak mengurangi substansi perkara kekerasan yang menimpa mereka. Kata Ivan, istrinya hamil atau tidak, tindakan penganiayaan semacam itu sama sekali tidak dibenarkan.
"Hamil tidak hamilnya itu urusan pribadi saya. Tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang dilakukan pelaku dengan menganiaya saya dan istri saya," jelas Ivan yang ditemui di rumah sakit Ibnu Sina Makassar, tempat istrinya dirawat, Jumat (16/7/2021).
1. Merasa diintimidasi saat disebut tidak hamil
Ivan juga menceritakan kronologi usai peristiwa pemukulan. Setelah insiden itu, Ivan mengaku langsung membawa Amriana ke rumah sakit terdekat dari rumahnya. Namun dia tak menyebut nama rumah sakit yang dimaksud.
"Kan istri saya sempat drop, betul-betul ingin dirawat. Jadi dia dibawa di rumah sakit dekat rumah," tuturnya.
Setelah mengantarkan istrinya ke rumah sakit, dia langsung menggelar konferensi pers. Di sela-sela konferensi pers itu, Ivan tiba-tiba ditelepon oleh istrinya yang mengadukan bahwa dia diintimidasi oleh salah satu dokter di rumah sakit.
"Istri saya dijaga sama tante. Tiba-tiba, istri saya menelpon 'Pak, saya di sini diintimidasi'. Jadi kami langsung ke sana, dokternya sudah tidak ada, sudah pergi," kata Ivan.
Menurut Ivan, istrinya merasa diintimidasi karena dipaksa menjalani tes USG, namun dia tidak mau karena kondisinya yang belum stabil akibat pukulan Satpol PP di bagian kepala. Saat itu, kata Ivan, meski istrinya mengaku tak mau di-USG, pihak rumah sakit tetap memaksa sehingga berkembanglah isu bahwa dia tidak hamil.
"Dia (dokter) pencet-pencet perutnya istri saya dan dia bilang 'kamu tidak hamil, pantas kamu dipukul sama Satpol PP karena begitu gayamu'. Maksudnya apa? Apa hubungannya hamil tidak hamilnya dengan perkara ini. Yang saya laporkan ini perkara penganiayaan. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali," kata Ivan.
Baca Juga: Bupati Adnan Meminta Maaf atas Tindak Kekerasan Anggota Satpol PP Gowa
Baca Juga: Anggota Satpol PP Gowa Pemukul Pasutri Jadi Tersangka, Belum Ditahan