Imbas Pandemik COVID-19, PMI Makassar Kekurangan Stok Darah
Masyarakat diharapkan tidak ragu melakukan donor darah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar kekurangan stok darah setelah lebaran Idulfitri 1441 Hijriah di tengah tingginya permintaan dari rumah sakit. Hal ini disebut sebagai salah satu imbas dari pandemik COVID-19, sebab imbauan untuk physical distancing membuat perusahaan maupun instansi yang rutin melakukan kegiatan donor darah terpaksa harus menundanya.
Wakil Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Makassar, Khudry Arsyad, mengatakan kondisi ini tentu berbeda dengan kondisi dua tahun terakhir, di mana stok darah setelah lebaran selalu aman karena PMI sebelumnya telah melakukan perencanaan jadwal pelaksanaan donor, baik di kantor maupun di luar kantor.
"Selain itu, bertepatan juga dengan mewabahnya DBD. Jadi antara input donasi darah dengan tingkat permintaan jauh lebih tinggi karena disamping terbatasnya orang untuk melakukan jadwal donor ditambah dengan tingkat permintaan yang tidak pernah turun. Rata-rata tidak pernah di bawah 100 kantong per hari bahkan pernah sampai 250 kantong," ujar Khudry saat dihubungi IDN Times, Jumat (29/5).
1. Kekurangan stok darah sudah terasa pada pertengahan Ramadan lalu
Kekurangan stok darah, kata Khudry, sebenarnya sudah mulai terasa sejak pertengahan Ramadan lalu. PMI juga telah mempersiapkan skenario sebulan sebelum Ramadan dengan tujuan mengumpulkan 2.500 kantong darah seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya pusat perbelanjaan seperti Mall Ratu Indah, masjid Al Markaz Al Islami hingga gereja-gereja juga rutin menggelar donor darah untuk menjaga stok tetap aman.
Namun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung selama hampir sebulan membuat skenario ini akhirnya tidak dapat terlaksana seperti tahun lalu. Stok darah pun semakin menipis karena tidak adanya kesempatan untuk jalan di setiap minggu atau setiap malam.
"Jadi satu-satunya sumber itu adalah orang yang datang donor darah di UTD di Jalan Kandea. Di siang hari ada sekitar 5 - 10 orang. Setelah berbuka puasa biasa ada 20 -30. Hanya itu yang menjadi sumber tambahan dari stok sebelum Ramadan. Selama Ramadan itu hanya 2 kali kami keluar untuk melakukan donor, itu pun tempatnya harus disemprot dulu, dipastikan jaga jarak antrian," tutur dia.
Baca Juga: Petugas PMI Makassar Gugur Saat Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Baca Juga: PMI Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan di 1.602 Titik