TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hasil Lab Keluar, Dua Warga Makassar Negatif Cacar Monyet

Sampel dua pasien suspek diperiksa selama 4 hari

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Dua pasien dengan gejala cacar monyet atau monkeypox di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dinyatakan negatif. Itu diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengatakan hasil pemeriksaan tersebut diterimanya hari ini. Hasil pemeriksaan laboratorium itu dikeluarkan oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan.

"Sudah keluar hasilnya dari Litbangkes. Alhamdulillah hasilnya negatif. Ini dua-duanya ya," kata Nursaidah saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Waspada Cacar Monyet, Dinkes Sulsel: Terapkan Pola Hidup Bersih

1. Hasil lab keluar dalam empat hari

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Sampel dari dua pasien tersebut dikirim ke Litbangkes pada 23 Agustus 2022 lalu laboratorium di Makassar belum memungkinkan untuk mendeteksi cacar monyet. Hasil pemeriksaan pun keluar hari ini atau empat hari kemudian.

Kondisi pasien juga dilaporkan mulai membaik. Pasien tersebut sempat dirawat di ruang isolasi karena memiliki gejala ruam menyerupai cacar. Karena itulah mereka dinyatakan suspek.

"Ini memang seperti ada ruam-ruam yang menunjukkan orang tersebut sakit. Pastinya kita masukkan dalam ruang isolasi," katanya.

2. Dua pasien dirawat di rumah sakit berbeda

ilustrasi cacar air (cdc.gov)

Sebelumnya diberitakan, dua pasien suspek cacar monyet itu dilaporkan terjadi di Makassar dan tengah dirawat di rumah sakit. Mereka dirawat di rumah sakit berbeda. Satu pasien dirawat di RS Pendidikan Unhas, sedangkan satu pasien lagi dirawat di RSUD Labuang Baji.

Pasien yang dirawat di RS Pendidikan Unhas, memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, sedangkan pasien yang dirawat di RSUD Labuang Baji tidak memiliki riwayat perjalanan. Namun keduanya memiliki gejala demam dan ruam-ruam yang menyerupai cacar.

"Karena ini sifatnya virus, mirip dengan gejala infeksi virus lainnya dia merasa tidak nyaman, sakit kepala, badannya tidak enak. Kalau ini khasnya itu adalah pembesaran kelenjar liver," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Erwan Tri Sulistiyo.

Baca Juga: WHO: Vaksin Tidak 100 Persen Efektif Cegah Cacar Monyet

Berita Terkini Lainnya