Gubernur Sulsel: Luwu Timur Jadi Klaster Baru Penyebaran COVID-19
Kasus meningkat seiring masifnya rapid test massal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Belum tuntas penanganan penyebaran COVID-19 di Kota Makassar yang notabene merupakan epistentrum di Sulawesi Selatan (Sulsel), kasus positif COVID-19 justru melonjak tajam di daerah lainnya yaitu di Luwu Timur. Secara mengejutkan, Luwu Timur kini berada di urutan kedua setelah Makassar yang sebelumnya ditempati oleh Kabupaten Gowa.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bahkan menyebut bahwa Luwu Timur sebagai klaster baru penularan COVID-19 di Sulsel. Tercatat menurut data Gugus Tugas COVID-19 Luwu Timur, hingga saat ini, jumlah kasus COVID-19 di kabupaten tersebut mencapai 399 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 157 orang dan 4 orang berstatus PDP dinyatakan meninggal dunia.
"Saya ingin mengatakan bahwa hari ini kita masih tersisa Luwu Timur sebagai klaster baru, yaitu klaster Vale. Kedua adalah Maros dan Makassar. Tinggal 3 itu, yang lain saya kira Insyaallah belum ada lagi transmisi lokal, sudah hampir tidak ada lagi," ujar Nurdin dalam kegiatan Talk Show Info Corona yang digelar Badan Nasionall Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia secara daring, Rabu (10/6).
1. Kasus meningkat seiring dengan dilakukannya rapid test massal
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Luwu Timur, Masdin, mengatakan bahwa sejak awal pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan penularan COVID-19. Salah satunya dengan menetapkan status siaga pada Maret lalu.
Pada bulan Mei, status siaga pun berubah menjadi tanggap darurat. Di sinilah rapid test massal mulai dilakukan secara masif, baik oleh pemerintah setempat maupun perusahaan swasta dalam hal ini PT Vale. Rapid test massal ini dilakukan kepada karyawan kontraktor dan masyarakat setempat.
"Sampai hari ini kami lakukan rapid test itu 29.293. Jadi dengan dilakukannya rapid test massal ini, kami lakukan screening. Ini dilakukan untuk menentukan pemetaan penyebaran virus Corona ini. Kalau kita mau perang kan kita harus tahu di mana saja musuh kita," kata Masdin dalam telekonferensi bersama awak media, Rabu (10/6).
Baca Juga: 56 Tambahan Positif COVID-19 di Sulsel, 9 dari Rapid Test PT Vale
Baca Juga: 578 Orang Rapid Test di PT Vale Luwu Timur, 18 orang Reaktif Positif