Diversity Award 2021: Toleransi Saja Tidak Cukup
Media harus ramah terhadap keberagaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pandemik COVID-19 tidak lantas menghentikan praktik-praktik intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan atas nama agama. Penentangan dan penyegelan rumah ibadah, pelarangan beribadah, perusakan rumah ibadah terus bergulir, sampai penolakan pemakaman jenazah nonmuslim.
Celakanya, pemberitaan-pemberitaan media cenderung mengejar clickbait atau rating. Berita dibuat bombastis dan sensasional, tanpa menimbang dampak bagi korban atau kelompok minoritas, bahkan kerap mengeksploitasinya, sehingga situasi mereka menjadi semakin rentan.
“Media masih banyak yang enggan memberitakan fakta-fakta peminggiran hak dan penindasan kebebasan terhadap kelompok minoritas. Media baru mengangkatnya jika telah terjadi konflik dan kekerasan,” demikian kata Direktur Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Ahmad 'Alex' Junaidi dalam siaran persnya, Minggu (12/12/2021).
1. Penghargaan untuk karya jurnalistik isu keberagaman
Berangkat dari hal tersebut, SEJUK menganugerahkan penghargaan untuk karya-karya jurnalistik terbaik media di Indonesia terkait peliputan isu-isu keberagaman. Malam penganugerahan yang bertajuk Diversity Award 2021 itu berlangsung pada Minggu (12/12/2021).
Penghargaan itu diberikan untuk kategori tulisan (cetak dan online), audio (radio dan podcast), audio visual (televisi dan produk audio visual), foto jurnalistik, dan satu kategori tambahan yang baru media sosial (influencer).
“Di era digital di mana media-media tidak ramah terhadap keberagaman, SEJUK melihat kerja-kerja jurnalistik selalu menghadirkan optimisme dengan bersetia pada peran edukasi dan watchdog yang mengabarkan keberagaman, memihak kelompok yang dipinggirkan,” tegas Alex Junaidi memberikan alasan pentingnya untuk menggelar Diversity Award yang kali ini bertema “Pergulatan Minoritas di tengah Pandemi.”
Baca Juga: 5 Langkah Memperkenalkan Keberagaman Masyarakat pada Anak