TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Warga Sinjai Mudik Tengah Malam demi Hindari Petugas

Dia tidak menemui penyekatan wilayah di sepanjang perjalanan

Ilustrasi mudik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)

Makassar, IDN Times - Demi mengobati kerinduan akan kampung halaman, sejumlah orang tetap nekat mudik di tengah larangan dari pemerintah. Tujuannya hanya satu, untuk bertemu keluarga yang ditinggal merantau.

Penyekatan di perbatasan pun menjadi hal yang paling dihindari pemudik saat ini. Demi menghindarinya, tak sedikit pemudik yang berangkat di malam hari. Seperti yang dialami Razak (29), yang mudik dari Makassar ke Sinjai, Sulawesi Selatan. 

"Demi keluarga apa pun dilakukan, termasuk mudik malam," katanya kepada IDN Times, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Kapolda Sulsel Pastikan Tak Ada Penyekatan Pemudik di Mamminasata

1. Tak ada penyekatan selama perjalanan

Ilustrasi mudik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Razak bersama rekannya meninggalkan Kota Makassar pada Senin, 10 Mei 2021, sekitar pukul 23.00 Wita. Dia tiba di Kabupaten Sinjai, sekitar pukul 05.30 WITA. Artinya, dia menempuh perjalanan semalaman selama kurang lebih 6,5 jam.

Dia mengaku selama perjalanan tidak menemui petugas penyekatan wilayah. Padahal untuk menuju daerahnya, setidaknya ada beberapa titik perbatasan yang harus dilintasi yaitu perbatasan Takalar-Jeneponto, Jeneponto- Bantaeng, dan Bantaeng-Bulukumba, dan Bulukumba-Sinjai.

"Untuk penyekatan 24 jam tidak ada. Sebenarnya ada posko tapi tidak ada penyekatan," katanya.

2. Tidak ada penyekatan membuat pemudik melintas dengan mulus

Sejumlah kendaraan melintas di dekat papan imbauan menjaga jarak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (23/4/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Menurut Razak, kemungkinan tidak adanya penyekatan di perbatasan karena sudah malam hari. Itulah yang mendorongnya memilih mudik di malam hari.

"Mungkin kalau pagi ada petugas ya. Tapi ini kan malam. Kelihatan ada posko tapi tidak ada penyekatan. Makanya kita cepat-cepat melintas," katanya.

Kondisi hujan yang turun nyaris sepanjang perjalanan juga diyakini Razak sebagai faktor tidak adanya penyekatan. Kondisi itu pun membuatnya melenggang mulus hingga mencapai daerah tujuannya.

"Kan biasanya kalau perjalanan naik motor dan hujan pasti singgah. Ini tidak, karena demi semangat untuk mudik ketemu keluarga, hujan pun diterobos," kata Razak.

Baca Juga: Larangan Mudik: Menyekat Wilayah, Membendung yang Ingin Pulang

Berita Terkini Lainnya