BPJamsostek Sasar Pekerja Bukan Penerima Upah di Sulawesi dan Maluku
Sasar petani, nelayan dan UMKM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - BPJS Ketenagakerjaan atau yang kini disebut BPJamsostek mengaku akan lebih fokus menyasar sektor bukan penerima upah (BPU) dari perusahaan. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan jumlah kepesertaan, termasuk di wilayah Sulawesi dan Maluku (Sulama).
Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Sulama, Toto Suharto, menjelaskan meskipun saat ini penerima upah masih mendominasi jumlah kepesertaan, namun BPJamsostek akan tetap gencar meningkatkan jumlah kepesertaan terhadap sektor bukan penerima upah.
"Sekarang ini masih di sektor penerima upah yang lebih banyak. Nah kita akan terus giatkan melalui berbagai channel termasuk Perisai untuk agen kita sektor informal mau mengikut," kata Toto usai melakukan sosialisasi kenaikan manfaat bagi peserta di Makassar, Kamis (27/2).
1. Sasar petani, nelayan dan UMKM
Toto mengatakan pertumbuhan jumlah kepesertaan BPJamsostek masih rendah. Hal itu terlihat dari persentasi kepesertaan yang masih berada di rata-rata kurang dari 50 persen.
Di wilayah Sulama, kata dia, ada sekitar 1,9 juta peserta BPJamsostek. Sulsel sendiri rata-rata tumbuh 41 persen. Oleh karena itu, pihaknya ingin melihat komitmen Sulsel untuk menaikkan jumlah kepesertaan hingga 60 persen.
"Tapi kita akan usahakan komitmennya akan naik minimal bisa 60 persen. Ini menyasar pada nelayan, petani, UMKM supaya dipastikan setiap pekerja, apa pun pekerjaannya dilindungi dengan BPJamsostek," tuturnya.
Toto mengatakan, pihaknya tidak saja menyasar petani, nelayan dan pelaku UMKM tetapi juga akan menyasar peserta di sektor jasa konstruksi. Sebab menurutnya, seluruh pekerja di wilayah pimpinannya harus diupayakan agar mendapat perlindungan dari BPJamsostek.
Baca Juga: Peserta BPJS Kesehatan di Makassar Pilih Turun Kelas
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Begini Respons Masyarakat Makassar