TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Ancaman Hepatitis Akut, PTM di Makassar Masih Digelar 100 Persen

Belum ada temuan kasus hepatitis akut di Makassar

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO)

Makassar, IDN Times - Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak, kini menjadi ancaman baru di Indonesia menyusul ditemukannya sejumlah kasus. Hal ini pun membuat publik bertanya-tanya perihal kelanjutan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Meski begitu, Dinas Pendidikan Kota Makassar menyatakan PTM 100 persen untuk siswa SD hingga SMP di daerah setempat masih digelar secara penuh. Alasannya, belum ada laporan anak terjangkit penyakit tersebut.

"Yang pasti bahwa ini kan belum ada kasus. PTM tetap berjalan tapi sekarang hanya 60 persen yang masuk sekolah karena hanya ada kelas 3 SMP dan kelas SD yang sedang ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, Selasa (10/5/2022).

1. Orang tua diimbau awasi makanan anak

Ilustrasi prokes di sekolah (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Kendati demikian, Dinas Pendidikan Kota Makassar tetap mengimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk menyampaikan kepada para orang tua siswa, agar mewaspadai hepatitis akut, khususnya pada makanan. Hal tersebut mengingat bahwa anak-anak yang punya kebiasaan suka jajan.

Imbauan tersebut juga didukung dengan kantin sekolah tidak diperbolehkan buka. Aturan ini, kata Muhyiddin, memang sudah berlaku sejak awal pelaksanaan PTM selama masa pandemik COVID-19.

"Jadi kami minta orang tua untuk memberikan makanan, mengawasi anaknya terkait dengan jajanan mereka atau minimal bahwa harus sarapan sebelum ke sekolah ataukah membawa bekal masing-masing dari rumah ke sekolah," jelasnya.

Baca Juga: Dinkes Sulsel Minta Masyarakat Waspada Hepatitis Akut Misterius

2 PTM mengedepan protokol kesehatan

Ilustrasi PTM (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pelaksanaan PTM 100 persen di Makassar, kata Muhyiddin, tidak berbeda dengan ketika masih 50 persen, di mana jam belajar masih dibatasi 5 jam per hari. Apapun sistemnya, menurut dia, pelaksanaan PTM tetap harus mendahulukan kesehatan siswa.

Karena itu, protokol kesehatan menjadi hal paling utama untuk dikedepankan. Bukan hanya untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah tapi juga untuk mencegah penyakit lainnya, termasuk hepatitis akut.

"Yang pasti bahwa kami sudah tetap proaktif itu Satgas COVID-19 Pendidikan untuk memantau anak-anak. Tidak ada aktivitas lain, betul-betul proses pembelajaran di situ. Sekolah itu harus steril," ujarnya.

Baca Juga: Tim Detektor COVID Disiapkan Deteksi Kasus Hepatitis Akut di Makassar

Berita Terkini Lainnya