TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Danny Pomanto, Wali Kota Makassar Berlatar Belakang Arsitek

Lebih dikenal sebagai arsitek sebelum terjun ke politik

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto saat menjabarkan program inovasi godokannya di Gedung Kemendagri Jakarta, Kamis 25 November 2021. (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Makassar, IDN Times - Mohammad Ramdhan Pomanto kembali dipercaya menjadi Wali Kota Makassar untuk masa bakti 2021-2024. Setahun lebih menepi dari hiruk-pikuk politik, ia datang membawa sejumlah program yang menyasar banyak sektor. Mulai dari RISE, Jagai Anak ta hingga Makassar Recover.

Seolah tahu bahwa misi masih tersisa, Wali Kota Makassar yang biasa dipanggil Danny Pomanto itu kembali memasukkan 3 program lama dari periode sebelumnya. Ia berharap bisa membawa Makassar lebih maju selama periode keduanya menjabat.

Berikut ini IDN Times menyusun profil singkat politisi 57 tahun tersebut, seperti dihimpun dari berbagai sumber.

1. Lahir dari keluarga sederhana, punya darah Gorontalo

Wali Kota Makassar Danny Pomanto. IDN Times/Sahrul Ramadan

Danny, Pomanto lahir di Makassar pada 30 Januari 1964, dari keluarga sederhana tanpa latar belakang pejabat tinggi. Sang ayah, Buluku Pomanto, berprofesi sebagai pegawai negeri. Sedangkan ibunya, Aisyah Abdul Razak, adalah guru. Keduanya berasal dari Gorontalo. Tapi, dirinya pada banyak kesempatan menyebut bahwa Makassar sudah menjadi kampung halamannya sendiri.

Seluruh masa sekolah Danny juga lebih banyak dihabiskan di Makassar. Mulai dari SD Lanto Daeng Pasewang (1970-1975), SMP Negeri 5 Makassar (1976-1978) dan kemudian SMA Negeri 1 Makassar (1979-1981).

Setelah melewati masa putih abu-abu, ia melanjutkan studi ke Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas). Danny mendapat gelar insinyur setelah lulus pada tahun 1989.

2. Memulai karier sebagai arsitek dan konsultan tata kota pada tahun 1989

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto saat berbicara secara virtual dalam Konferensi Iklim Dunia yang digelar Uni Eropa, 4 November 2021. (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Danny Pomanto mulai berkarier sebagai arsitek dan konsultan tata kota sejak tahun 1989. Beberapa jenis proyek yang ia tangani antara lain urban planning, desain arsitektur, desain interior, surveyor, construction management, supervising dan masih banyak lagi.

Hasil desainnya bisa disaksikan penduduk Makassar. Antara lain renovasi Masjid Raya Makassar medio 1999-2005, gedung Private Care Center RS Wahidim Sudirohusodo, pengembangan gedung kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Barombong, revitalisasi area Pantai Losari, pembuatan Pantai Akkarena, Wisma Negara Centre Point of Indonesia (CPI), dan masih banyak lagi.

Tak cuma itu, rancangan Danny juga ada di luar Makassar. Seperti Menara Persatuan Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Gorontalo, masterplan Ambon Waterfront City, masterplan Teluk Palu (Sulawesi Tengah) serta pengembangan Teluk Pacitan (Jawa Timur). Total ada lebih dari 600 karya yang tersebar di 71 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Profesi dosen pun sempat ditekuninya. Ia mengajar di Jurusan Arsitekrur Fakultas Teknik Unhas selama dua dekade lebih.

3. Sempat alami jatuh bangun saat terjun ke dunia politik

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto saat berbicara dalam forum virtual Asean Sustainable Urbanisation Forum (ASUF), 6 Oktober 2021. (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Petualangan Danny Pomanto di dunia politik dipenuhi jatuh bangun. Ia maju sebagai bakal calon Gubernur Gorontalo pada Pilkada 2011 bersama Sofyan Puhi. Tapi, KPU Gorontalo menyatakan keduanya tak lolos persyaratan minimal jumlah suara partai politik pengusung.

Dalam siniar edisi 27 September 2020 milik YouTuber Rijal Djamal, pengalaman di Gorontalo sempat membuatnya kapok berpolitik. Upayanya merintis dibayar mahal dengan waktu dan uang. Danny pun mengaku merasa dikhianati dan berjanji tak mau jatuh dalam lubang yang sama. Tapi, ia berubah pikiran setelah diminta langsung oleh sejumlah akademisi dan budayawan untuk terjun ke Pilwalkot Makassar 2013.

Maju bersama Syamsu Rizal "Deng Ical", pasangan calon (paslon) yang diusung Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang (PBB) itu berhasil menyisihkan 9 kontestan lain. Mereka mengumpulkan 31,18 persen suara (182.484).

Rupanya, banyak yang kepincut dengan visi misinya untuk membawa angin perubahan ke tanah Makassar. Selain itu, Danny dianggap tahu kondisi rakyat menengah ke bawah lantaran menghabiskan 40 tahun pertama hidup di pemukiman padat penduduk bersama kedua orang tuanya. Istilah "anak lorong na Makassar" mencuat, dan masih terbawa sampai sekarang.

Baca Juga: Danny Pomanto Temui Jusuf Kalla, Bahas Situasi Terkini Makassar

4. Menang Pilkada 2020 bersama Fatmawati Rusdi sebagai wakilnya

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan) dan Fatmawati Rusdi ANTARA FOTO/Arnas Padda

Drama kembali terjadi pada Pilkada 2018. Saat itu, Danny Pomanto membidik masa jabatan kedua. Salah satu anggota DPRD Kota Makassar, Indira Mulyasari, digandengnya sebagai calon Wakil Wali Kota Makassar. Mereka maju lewat jalur perseorangan, tapi kemudian didiskualifikasi oleh Mahkamah Agung setelah melalui persidangan panjang.

Praktis, satu-satunya paslon tersisa adalah Munafri Arifuddin- Andi Rachmatika Dewi. Tapi, mereka justru kalah dari kotak kosong dan cuma meraup 264.245 atau 46,77 persen suara. Ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah Pilkada di Indonesia.

Pilkada 2018 yang tanpa pemenang membuat Makassar sempat dipimpin Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota selama 2,5 tahun. Danny sendiri kembali ke aktivitas awal yakni arsitek dan terjun ke bisnis properti.

Masuk Pilkada 2020, ia mendaftar lagi untuk jabatan orang nomor satu Makassar. Pilihan calon wakil wali kota tetap perempuan, kali ini adalah Fatmawati Rusdi, politisi Nasdem dan anggota DPR-RI masa jabatan 2014-2018 kelahiran Parepare. Hasilnya? Pasangan berakronim ADAMA itu keluar sebagai pemenang setelah mengantongi 218.908 suara (41,3 persen).

Baca Juga: Danny Pomanto Geram Ada Mark Up Gaji Honorer OPD Pemkot Makassar

Berita Terkini Lainnya