Harun Achmad, Dosen Unhas Masuk 2 Persen Peneliti Teratas Dunia
Artikel penelitiannya kerap jadi rujukan akademik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Salah satu dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, meraih predikat bergengsi. Muhammad Harun Achmad, guru besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) masuk dalam daftar "Top 2℅ World Ranking Scientists" yang disusun Prof. John Ioannidis, Jeroen Baas dan Kevin Boyack. Mereka berasal dari dua institusi berbeda, yakni Standford University California (AS) dan Elsevier BV, penyedia jurnal ilmiah yang bermarkas di Belanda.
Pemeringkatan ini diumumkan lewat publikasi ilmiah berjudul "Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators" yang terbit pada 20 Oktober lalu.
"Top 2℅" adalah daftar teratas dari 100 ribu saintis jempolan yang dikelompokkan menurut 22 bidang dan 176 sub-bidang keilmuan. Dasar penilaiannya sendiri berasal dari informasi perihal pengutipan (sitasi), h-index (produktivitas maupun dampak dari karya yang diterbitkan), hm-index yang disesuaikan dengan penulisan bersama ditambah indikator gabungan.
Baca Juga: Senat Akademik Unhas Mulai Menjaring Tiga Calon Rektor
1. Prof. Muhammad Harun Achmad menekuni penulisan jurnal sejak 2016
Harun mengaku tak pernah terpikir bisa menjadi "Top 2%", alias jadi salah satu saintis yang penelitiannya kerap jadi rujukan akademik. Fokusnya cuma berkontribusi pada perkembangan keilmuan yang ia tekuni, kendati mengaku sangat awam ketika awal-awal memulai.
"Bisa dikatakan saya termasuk baru dalam hal ini, mulai berpacu fokus menulis pada 2016," kata sosok bergelar profesor itu dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, Rabu silam (3/11/2021).
Gagal dalam pemilihan Ketua Prodi pada 2015, ia justru bisa lebih mantap terjun ke dunia kepenulisan ilmiah. "Sehingga, saya mulai berpikir untuk mengembangkan diri dalam hal lain, hingga akhirnya saya suka dengan penelitian dan pengabdian," jelas Prof. Harun.
Menurut data yang dirilis oleh Sinta (Science and Technology Index) Ristekbrin, jumlah penelitiannya terus meningkat sejak 2016. Tahun pertama cuma ada 1 artikel jurnal, lalu meningkat jadi 4 di 2017. Angkanya meningkat seiring waktu. Mulai dari 14 (2018), 36 (2019) dan mencapai 74 pada 2020.
Tahun 2020 pula, jumlah sitasi atas penelitian dan publikasi Prof. Harun menurut Scopus mencapai angka 607. Angka di Google Scholar lebih tinggi lagi, yakni mencapai total 1.815 kali.
Baca Juga: Basli Ali Buka Kuliah Perdana Kampus Vokasi Unhas di Selayar