Kemenag Sulsel: Posisi Hilal Sulit Terlihat di Langit Makassar
Posisi hilal di Makassar masih di bawah nol derajat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulsel, memantau posisi hilal atau bulan sabit baru, yang dijadikan petunjuk untuk penentuan masuknya 1 Syawal dan pelaksanaan salat Idul Fitri, di atas gedung Mall GTC, Tanjung Bunga, Makassar, (3/6).
“Berdasarkan pantauan kami, posisi hilal atau bulan baru susah terlihat karena hilal duluan terbenam dibandingkan matahari,” ujar Kepala Kemenag Sulsel Anwar Abubakar dalam keterangan pers usai pemantauan hilal.
1. Kemenag Sulsel serahkan hasil pantauan ke sidang isbat Kementerian Agama pusat
Anwar menegaskan, karena posisi hilal tidak terlihat dari pemantauan menggunakan teropong, pihaknya menyerahkan hasil pantauannya ke Kementerian Agama pusat untuk menjadi bahan pertimbangan Sidang Isbat yang akan digelar malam ini di Jakarta.
“Untuk menetapkan 1 Syawal ada dua metode, yaitu hisab atau menghitung dan kedua adalah rukyatul hilal atau melihat hilal, karena hilal tidak terlihat dan diprediksi di bawah nol derajat, maka kita akan melakukan istikmal, atau mencukupkan puasa selama 30 hari,” tutur Anwar.
Baca Juga: Berpadu dengan Budaya Lokal, Ini Dia Tiga Tradisi Islam Unik di Sulsel
Baca Juga: [LINIMASA] Puncak 31 Mei, Ini Data Arus Mudik Lebaran 2019