TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Penyerangan Wiranto, NU: Bukti Radikalisme Bukan Hanya Isu

"Bahwa gerakan radikalisme memang ada dan membahayakan."

IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras tindakan penyerangan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto oleh pelaku dari kelompok radikal. Kejadian tersebut dianggap menunjukkan betapa bahaya gerakan radikalisme terhadap keamanan bernegara.

Katib Syuriyah PBNU KH Nurul Yaqin Ishaq menyinggung soal itu saat melantik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Makassar di Hotel Four Points Makassar, Jumat (11/10). Yaqin menganggap penyerangan terhadap seorang menteri menunjukkan bahwa ancaman radikalisme sudah kian dekat dan nyata.

"Itu sudah jadi fakta, bukan hanya isu. Bahwa gerakan radikalisme memang ada dan membahayakan," kata Yaqin di Makassar, jumat (11/10).

Baca Juga: [BREAKING] VIDEO: Saat Wiranto Ditusuk di Pandeglang

1. Kelompok radikal dianggap makin berani dalam bertindak

Ilustrasi Terorisme / IDN Times (Sukma Shakti)

Menurut Yaqin, penyerangan terhadap Wiranto menunjukkan bahwa ancaman gerakan radikalisme terhadap keamanan masyarakat sudah kian dekat. Wiranto jadi patokan, karena sebagai menteri, sudah sepatutnya mendapat pengawalan keamanan. Namun pelaku justru masih berani bertindak.

Insiden penusukan di Pandeglang, Banten itu juga menyita perhatian karena terjadi di ruang terbuka. "Satu fakta bahwa pelaku semakin berani menampakkan diri," kata Yaqin.

2. NU mengecam penyebar isu penyerangan Wiranto sebagai "setting"-an

Dok.Istimewa

Yaqin, mewakili PBNU mengecam oknum yang menyebarkan isu negatif soal kejadian penyerangan Wiranto. Belakangan beredar isu bahwa penyerangan itu sengaja diatur sebagai pengalihan isu, pencitraan atau untuk mendapatkan perhatian khusus jelang pembentukan kabinet menteri.

Pada isu yang lain, penyerangan Wiranto disebut sebagai strategi agar dana deradikalisasi terus mengucur.

"Itu sangat picik. Tidak mungkin Wiranto membahayakan nyawanya sendiri untuk urusan-urusan seperti itu," kata Yaqin.

Baca Juga: Usai Penusukan Wiranto, Jokowi Minta Pengamanan Menteri Ditambah

Berita Terkini Lainnya