Makassar Kejar Target Nol Kasus Stunting
Prevalensi kasus stunting Makassar turun selama tiga tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar menargetkan daerahnya bebas dari kasus kekerdilan atau stunting pada tahun 2024. Untuk mewujudkannya, upaya penanganan tumbuh kembang balita terus dimaksimalkan.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan, angka stunting di Makassar saat ini yang terendah di Sulawesi Selatan. Dan selama beberapa tahun, angkanya terus menurun.
"Kita targetkan 'zero stunting' dan dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat agar tidak ada lagi anak di Makassar bermasalah dengan tumbuh kembangnya," kata Fatma dikutip dari Antara, Senin (25/7/2022).
Baca Juga: 9 Mitos Stunting Perlu Orang Tua Ketahui, Tak Melulu karena Miskin!
1. Petugas jangan lengah meski kasus menurun
Fatmawati mengatakan, prevalensi angka stunting di Makassar selama beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Data yang diterimanya dari Dinas Kesehatan Makassar menunjukkan angkanya pada 2020 sebesar 10 persen, lalu turun menjadi 9 persen pada 2021, dan pada 2022 tinggal 5 persen.
Sementara angka prevalensi stunting di Sulsel juga mulai turun secara bertahap dan pada 2021 menjadi 20,92 persen atau turun 9,08 persen dibanding 2020 yang mencapai 30 persen.
"Alhamdulillah dari tahun ke tahun itu turun secara signifikan. Dulu kita pernah pada angka 10 persen, kemudian turun menjadi 9 persen, dan sekarang tinggal 5 persen. Paling rendah di Sulsel," katanya.
Ia mengatakan meski secara data angka stunting Kota Makassar paling rendah di antara 24 kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan, namun pihaknya tidak ingin petugas kesehatan dan kader posyandu lengah.
Baca Juga: Kasus Kekerasan pada Anak di Makassar Masih Tinggi