Lewat Pendidikan Vokasi, Siswa SMK Bisa Langsung Terjun ke Industri
SMK dan perusahaan industri terlibat kerja sama sepadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kementerian Perindustrian meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri tahap ketujuh pada awal 2019. Lewat program ini, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perusahaan industri terlibat kerja sama terikat dan sepadan atau link and match untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Program Pendidikan Vokasi tahap ketujuh diluncurkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kawasan Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/1).Peluncuran turut dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Program ini disebut sebagai langkah strategis untuk menghadapi perkembangan industri di masa depan.
“Di era persaingan global sekarang ini, peningkatan kualitas dan daya saing SDM merupakan kunci untuk bisa memenangkan kompetisi terutama pada era industri 4.0,” kata Menteri Airlangga saat peluncuran.
Baca Juga: Airlangga Pribadi: Pemuda Itu Inisiator Bangsa, Tapi Gak Dikasih Ruang
1. Program ditujukan untuk penguatan kapasitas guru dan murid SMK
Menteri Perindustrian mengatakan, penguatan Pendidikan Vokasi Industri menjadi penting, agar tersedia SDM yang kompeten untuk menghadapi perkembangan industri. Pada praktiknya, kebijakan ini akan diikuti dengan berbagai program-program penguatan kapasitas dan kualitas SMK yang kurikulumnya selaras dengan industri.
Langkah konkretnya antara lain peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan magang di industri, fasilitas praktik kerja siswa di industri, serta bantuan fasilitas penunjang praktikum bagi SMK. Di sisi lain, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan fiskal mengenai pengurangan pajak hingga 200 persen untuk perusahaan yang terlibat dalam program pendidikan vokasi.
“Kalau peraturan sudah keluar, bantuan yang dikeluarkan perusahaan diperhitungkan buat potongan pajak. Sedangkan, SMK mendapat peralatan serta biaya pelatihan dan operasional. Dengan demikian, perusahaan dimudahkan dan adik-adik di SMK dapat manfaat,” kata Airlangga.
Baca Juga: Airlangga Hartanto: Ekonomi Stabil Tergantung Politik