TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konsep Komando Strategis Pertanian, Mentan Ingin Gowa Jadi Contoh

Mentan ingin produksi pertanian lima kali lebih besar

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Makassar, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gowa mempertahankan kualitas dan produksi pertanian. Dia berharap daerah tetangga Kota Makassar itu bisa menjadi percontohan di Sulawesi Selatan maupun tingkat nasional.

Syahrul menyampaikan harapannya saat bersilturahmi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten dan masyarakat, di Balla Kayua, Jalan Tumanurung, Sunggguminasa, Kabupaten Gowa, Minggu (27/10). Syahrul merupakan putra daerah yang pernah dua periode jadi Bupati Gowa, sebelum jadi Gubernur Sulsel lalu Mentan.

"Dengan adanya bupati yang hebat di Gowa, serta ditunjang kualitas pertaniannya, saya sangat menaruh harapan target ini dapat dipenuhi dengan baik. Kabupaten Gowa memang harus jadi contoh dengan melihat kondisi lahan pertaniannya saat ini," kata Syahrul dalam rilis pers yang diterima IDN Times, Minggu (27/10).

1. Mentan perkenalkan konsep komando strategis pertanian

IDN Times/Wayan Antara

Selama kunjungannya di Sulsel, Mentan Syahrul menyampaikan gagasan dan rencananya untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Salah satunya dengan memaksimalkan peran penyuluh pertanian di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Mentan, peran penyuluh amat penting karena ibarat otak dan manajemen hati para petani. Mereka berperan dalam pendidikan non formal bagi petani agar berswadaya dan meningkatkan kesejahteraan. Pada masa seratus hari kerja, Mentan berencana meningkatkan peran penyuluh melalui kehadiran balai penyuluh di setiap kecamatan. 

"Saya akan mengganti Balai Penyuluh Pertanian menjadi Komando Strategis Pertanian, dan semua penyuluh juga harus diubah namanya menjadi Kopasus Pertanian agar lebih memiliki semangat baru dalam bekerja," kata Syahrul. 

Baca Juga: Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang Pertanian

2. Perlu peningkatan produksi pertanian agar tidak ada impor

IDN Times / Aan Pranata

Sejak dilantik Presiden Joko Widodo, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyuarakan tentang perlunya peningkatan hasil produksi pertanian terutama beras. Peningkatan produksi agar kebutuhan 267 juta jiwa masyarakat Indonesia terpenuhi. 

Dalam satu bulan, rakyat Indonesia disebut membutuhkan setidaknya 8 juta ton beras. Sehingga dalam satu tahun jumlah kebutuhan berkisar 96 juta ton. Menurut Syahrul, stok beras harus disiapkan lima kali lebih banyak dari saat ini, agar negara tidak perlu impor.

“Begitu kekeringan hingga cuaca seperti ini maka persediaannya harus ditingkatkan, karena jika tidak maka dipastikan besok akan dilakukan impor. Kita harus bisa meningkatkan lebih banyak dari yang ada saat ini,” ucap Syahrul.

Baca Juga: Bupati Gowa Bangga Syahrul Terpilih Jadi Menteri Pertanian

Berita Terkini Lainnya