TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kini Layanan 5G Indosat Hadir di Makassar

Jadi ekosistem, teknologi 5G bukan melulu soal kecepatan

Peluncuran layanan komersial 5G Indosat Ooredoo di Makassar, Jumat (19/11/2021). (IDN Times/Aan Pranata)

Makassar, IDN Times – Perusahaan telekomunikasi digital Indosat Ooredoo mengumumkan peluncuran layanan teknologi seluler komersial 5G di Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini, Jumat (19/11/2021).

Layanan itu merupakan kelanjutan revolusi 5G Indosat di Indonesia, setelah diluncurkan di Solo, Jakarta, dan Surabaya. Makassar jadi kota pertama yang dijangkau di kawasan Indonesia bagian Timur.

“5G bukan hanya soal kecepatan, melainkan juga tentang kolaborasi demi pengaruhnya bagi masyarakat lokal. 5G membawa banyak inovasi, saya sangat bahagia Indosat mendukung visi digital Indonesia,” kata Direktur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha, pada acara peluncuran di Hotel Four Points Makassar, Jumat.

Peluncuran layanan komersial 5G di Makassar dihadiri Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.

Baca Juga: Vikram Sinha, Kandidat CEO Perusahaan Merger Indosat-Tri

1. Di tahap awal, layanan 5G menunjang jaringan privat

Contoh pemanfaatan layanan 5G untuk menyiram tanaman secara jarak jauh. (IDN Times/Aan Pranata)

Bermitra dengan Huawei, Indosat melebarkan layanan 5G di Makassar untuk mendukung tiga sektor ekonomi lokal. Masing-masing, yakni sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena mengungkapkan alasan memilih Makassar dalam pengembangan layanan 5G. Menurut dia, Makassar merupakan titik awal jika ingin mengembangkan bisnis di Indonesia bagian Timur. Daerah ini juga jadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di masa awal, layanan 5G akan lebih banyak menunjang jaringan privat. Namun ke depan layanan itu secara bertahap menjangkau masyarakat luas, dan secara masif di tahun 2023.

“Yang penting adalah milestone spektrum 5G sudah ready. Tentu perlu sedikit waktu untuk roll out,” kata Bayu.

2. Layanan 5G memangkas jarak dunia fisik dan virtual

Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena menjelaskan soal layanan 5G. (IDN Times/Aan Pranata)

Bayu menjelaskan bahwa 5G, yang berarti teknologi seluler generasi kelima, berbeda dengan generasi sebelumnya. Pada 3G dan 4G misalnya, penekanannya adalah data. Yakni bisa menggali informasi serta bertukar gambar, suara, dan video kepada siapa saja.

Di generasi kelima, teknologi seluler bertumpu pada internet of things (IoT), konsep atau program yang memungkinkan sebuah objek mengirimkan data melalui jaringan tanpa bantuan perangkat komputer dan manusia.

"Dengan 5G, pengalaman integrasi antara dunia nyata dengan virtual semakin dekat. Sudah seamless," katanya.

Bayu menggambarkan ekosistem 5G ibarat infrastruktur jalan raya. Sedangkan kendaraannya bisa beragam, tergantung use case atau pemanfaatannya. Misalnya pemanfaatan drone untuk bisnis budidaya tanaman, yakni menyiram, memberikan nutrisi, hingga memantau kesehatannya.

“5G tidak hanya kecepatan. Tapi kuncinya adalah bagaimana berkolaborasi, supaya bisa meningkatkan warga secara keseluruhan untuk lebih maju, dan ke depan bisa memajukan ekonomi lebih lanjut,” dia menerangkan.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Luncurkan Layanan 5G Pertama di Solo  

Berita Terkini Lainnya