TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kampung Zakat Hadir di Wajo untuk Mengentaskan Kemiskinan

Kemenag menargetkan pendirian seribu kampung zakat di 2023

Kementerian Agama meluncurkan program kampung zakat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. (Dok. Kemenag)

Makassar, IDN Times - Kementerian Agama menghadirkan Kampung zakat di Desa Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Program itu diluncurkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyrakat Islam Kamaruddin Amin, Jumat (24/2/2023).

Kampung zakat merupakan salah satu program sinergi antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga pengelola zakat lainnya. Lewat program pemberdayaan, masyarakat desa mendapatkan pembinaan, fasilitas, dan bantuan finansial dengan dana berbasis zakat, infak, dan sedekah.

Kampung zakat digulirkan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan mengungkit ekonomi umat di berbagai daerah di Indonesia. Terutama di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Saat ini sudah tersebar 514 kampung zakat di seluruh Indonesia, dengan target menjadi seribu di tahun 2023.

"Kalau ini bisa berjalan dengan baik, saya yakin upaya pemerintah dalam melepaskan kemiskinan itu akan didorong oleh keberadaan kampung zakat yang diinisiasi dan didirikan oleh masyarakat," kata Kamaruddin pada siaran pers, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga: IZI Sulsel: Potensi Zakat Belum Tergarap Maksimal

1. Energi dari kampung zakat diharapkan bisa menular ke wilayah lain

Ilustrasi Bayar Zakat. (IDN Times/Aditya Pratama)

Melalui program ini, Kementerian Agama mendorong kampung-kampung zakat bisa berkembang dan bertumbuh di seluruh daerah di Indonesia. Program ini sekaligus menjadi upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat.

Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan ucapan terima kasih karena daerahnya ditunjuk jadi lokasi kampung binaan Kemenag. Dia mengatakan, sejak awal masa kepemimpinannya, telah mengajak dan menginsiasi pembersihan harta lewat zakat profesi bagi seluruh aparatur sipil negara di Wajo

"Zakat yang dikumpulkan oleh para muzakki melalui Baznas dan Lembaga Zakat lainnya sangat membantu pemberdayaan masyarakat kita yang membutuhkan. Semoga Energi kampung zakat di Pammana ini bisa menular semangatnya ke seluruh daerah di Kabupaten Wajo, dan Sulawesi Selatan," kata Bupati.

2. Besarnya potensi zakat di Indonesia bisa membantu perekonomian masyarakat

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin. (Dok. Kemenag)

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor mengungkapkan, menambahkan bahwa potensi zakat di indonesia bila dimaksimalkan bisa terkumpul Rp400 trilyun per tahun. Bila ini dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi umat, maka Indonesia bisa menjadi negara maju dan beradya.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Makanya kami harus bekerja sama dengan masyarakat, Baznas, LAZ dan pemerintah daerah. Dengan sinergi ini, program Kampung Zakat akan berkembang seiring potensi yang dimiliki daerah. Misalnya, budidaya perikanan, perkebunan, UMKM, dan usaha lainnya," ujar Tarmizi.

Desa Pammana di Wajo sebagian besar warganya hidup dari sektor pertanian dan perkebunan. Nantinya, masyarakat setempat akan mendapatkan bantuan dan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian.

"Kami akan mengawasi, mengawal dan membina program Kampung Zakat ini selama tiga tahun hingga nantinya desa benar-benar mampu mandiri dalam pemberdayaan umat," kata Tarmizi.

Baca Juga: 20 Manfaat Zakat bagi Umat Muslim, Dapat Tiket ke Surga

Berita Terkini Lainnya