IZI Sulsel: Potensi Zakat Belum Tergarap Maksimal

IZI sebut potensi zakat Sulsel capai Rp7,9 triliun

Makassar, IDN Times - Potensi zakat di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga kini belum tergarap optimal. Padahal potensi zakat di Sulsel mencapai Rp7,9 triliun.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulsel, Ramli, dalam talkshow bertajuk 'Pers sebagai Agen Literasi Zakat' yang berlangsung di Butter Book Cafe, Makassar, Kamis (9/2/2023).

"Sekitar 7,9 triliun potensi zakat di Sulsel. Cuma memang yang terkelola belum sampai 10 persen kalau digabung antara LAZ dengan Baznas. Jadi, potensi zakat belum tergarap dengan maksimal," kata Ramli.

1. Kurang sosialisasi kepada masyarakat

IZI Sulsel: Potensi Zakat Belum Tergarap MaksimalKepala Perwakilan IZI Sulsel saat talkshow terkait 'Pers sebagai Agen Literasi Zakat' di Butter Blok Cafe, Makassar, Kamis (9/2/2023). IDN Times/Asrhawi Muin

Ramli mengatakan lembaga zakat di Sulsel cukup banyak yang terdaftar di Kementerian Agama, jumlahnya mencapai puluhan. Hanya saja masih kurang optimal sehingga membutuhkan sosialisasi lebih banyak.

Selama ini, kata Ramli, masyarakat cenderung hanya mengetahui zakat fitrah padahal ada jenis zakat lain yang juga tak kalah pentingnya. Di antaranya zakat harta atau zakat maal, zakat emas dan perak serta zakat binatang ternak.

Menurut Ramli, lembaga-lembaga zakat ini membutuhkan dukungan dari pemerintah agar diberikan ruang sebesar-besarnya untuk mengedukasi masyarakat. Dengan begitu, menyosialisasikan syariat mengenai zakat tidak akan sulit.

"Karena itu kadang yang menjadi kendala kita, ruang kita terbatas dalam melakukan sosialisasi karena kami kadang takut berbenturan dengan Baznas baik itu kota maupun provinsi," katanya. 

2. Masyarakat cenderung tidak percaya

IZI Sulsel: Potensi Zakat Belum Tergarap MaksimalSeorang warga muslim melakukan tarnsaksi pembayaran zakat fitrah dan zakat mal secara daring dengan menggunakan aplikasi digital banking. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Selain itu, Ramli juga mengakui bahwa ada ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga zakat. Hal ini berkaca pada isu adanya kemungkinan penyelewengan dana umat seperti yang terjadi pada salah satu lembaga pengumpulan dana tahun lalu.

Akhirnya masyarakat pun lebih memilih menyalurkan sendiri zakatnya dibanding mempercayakan pada lembaga serupa. IZI selaku lembaga pengumpul dana zakat berupaya membangun kepercayaan masyarakat.

Salah satu langkah yang diambil oleh IZI  yakni dengan memperkuat program penyaluran sebagai bentuk implementasi zakat. Masyarakat harus melihat apa saja yang dilakukan dari dana zakat yang disalurkan masyarakat.

"Tahun ini kami ingin menguatkan program sebaagai portofolio aktivtas pemberdayaan itu sehingga kita berharap dengan penguatan portofolio program itu, masyarakat semakin yakin untuk menyalurkan zakatnya ke IZI, terutama di bulan Ramadan," kata Ramli.

3. IZI himpun 4.000 donatur

IZI Sulsel: Potensi Zakat Belum Tergarap MaksimalIlustrasi Bayar Zakat. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, IZI mencatat ada lebih dari 4.000 donatur yang dananya dikelola. Donatur itu terdiri dari personal, lembaga, yayasan, mitra sekolah dan perusahaan.

Pada 2022, IZI mengelola dana sekitar Rp2,5 miliar. Namun dana itu bersifat terikat dalam artian sasaran penerimanya sudah jelas. Kemudian, ada yang bersifat bebas yaitu dana yang disalurkan dalam bentuk program reguler.

"Harapan kami semakin banyaknya dana bebas yang kita himpun, semakin besar program pemberdayaan yang kita lakukan di masyarakat pada Ramadan ini," kata Ramli.

Baca Juga: Gubernur Imbau ASN Sulsel Tunaikan Zakat di Bulan Ramadan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya