TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fenomena Langka Air Laut di Selayar Berubah Hijau, Ikan Mati

Masyarakat diminta tidak konsumsi ikan laut untuk sementara

Tangkapan layar video tentang fenomena langka air laut berubah warna jadi hijau di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kondisi itu disertai bau menyengat dan terdapat ikan-ikan mati. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Makassar, IDN Times - Fenomena air laut berubah warna jadi hijau terjadi di kawasan pesisir Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kondisi itu disertai bau menyengat dan ditemukan ikan-ikan mati.

Dalam video amatir yang beredar di media sosial, terlihat air yang terbawa ombak ke pantai berwarna hijau. Pemandangan tak biasa itu membuat orang-orang penasaran sehingga mengabadikannya.

Video lain memperlihatkan sekumpulan ikan mati terdampar di tepi pantai. Kejadian itu dikaitkan dengan fenomena air laut berubah jadi hijau.

Fenomena langka di Selayar jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten setempat. Wakil Bupati Saiful Arif, Rabu (18/1/2023), bersama perangkat daerah terkait turun langsung meninjau lokasi. Dia mengunjungi kawasan bibir pantai Jalan Metro Benteng Utara, Kecamatan Benteng, di mana terlihat sejumlah ikan mati.

"Sejak kemarin air laut berubah menjadi hijau, baunya juga sangat menyengat hidung, banyak ikan mati" ungkap salah seorang warga setempat kepada Wabup Saiful Arif, menurut keterangan pers Pemkab Selayar yang diterima, Rabu.

Baca Juga: Jelajahi 7 Spot Wisata Alam Selayar Terindah di Kepulauan Selayar

1. Masyarakat setempat diminta tidak konsumsi ikan laut untuk sementara

Wakil Bupati Selayar Saiful Arif (pakai masker) meninjau pesisir lokasi terjadinya fenomena air laut berubah warna jadi hijau, Rabu (18/1/2023). (Dok. IDN Times/Istimewa)

Kejadian langka di Selayar membuat masyarakat heboh. Namun sebagian orang memanfaatkan momen itu untuk menangkap ikan yang terlihat mabuk serta mati.

Menanggapi itu, Wakil Bupati mengimbau masyarakat untuk sementara tidak mengkonsumsi ikan di lokasi air laut berwarna hijau. Pihak terkait sementara mengkaji fenomena itu.

"Mohon jangan dikomsumsi dulu, sebelum ada kepastian dari uji laboratorium bahwa ikan tersebut aman dan tidak berbahaya, ini sebagai bentuk langkah antisipasi" ucap Saiful Arif.

2. Sampel ikan yang mati diteliti di Makassar

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Saiful Arif menyatakan Pemkab Selayar melalui instansi terkait sudah mengambil sampel air dan ikan untuk diuji di laboratorium. Sembari menunggu hasilnya, masyarakat diminta tidak mengkonsumsi ikan laut.

"Di Selayar kita punya keterbatasan. Yang bisa diteliti hanya air. Untuk ikannya harus dikirim ke Makassar, dan saat ini ada komunikasi dengan lembaga yang akan menangani itu," ucap Saiful.

Baca Juga: Taka Bonerate, Taman Bawah Laut Selayar yang Bikin Cinta Indonesia

Berita Terkini Lainnya